Selain adanya tradisi dan hukum adat Orang Rimba yang kuat, pernikahan perempuan rimba sejak dini, dapat mengurangi beban orangtua terkait tekanan ekonomi.
Dengan adanya Juliana yang memiliki keinginan kuat untuk kuliah, maka Pundi Sumatera mendukung penuh seluruh biaya kuliahnya.
"Mulai dari uang kampus sampai duit buku, uang makan dan jajan kita tanggung. Kita kasih beasiswa full," kata Dewi.
Dewi mengatakan, Juliana memilih kehutanan karena merasa lebih mudah dan dekat dengan dirinya. Juliana memilih sendiri tanpa paksaan.
Menurut Dewi, ia sudah mendampingi Juliana sejak 2012. Pembinaan dimulai dari SD, agar senantiasa memprioritaskan pendidikan.
Dalam tradisi Orang Rimba, perempuan tidak boleh pergi jauh dari rumah. Saat pergi harus didampingi oleh bapak atau abangnya.
Juliana melawan tradisi itu dan dapat membuktikan kalau dia bisa menjaga diri di luar kelompok untuk menempuh pendidikan.
Perempuan bagi Orang Rimba adalah kehormatan keluarga. Bahkan denda adat bisa dijatuhkan apabila tanpa izin mendekati atau menyentuh perempuan rimba.
Selain Juliana, Dewi mengaku pihaknya pernah memberikan beasiswa kepada seorang lelaki Orang Rimba bernama Seri Santoso.
"Kini dia putus kuliah, karena telah lulus menjadi polisi. Kita dorong masuk Polri, karena itu memang cita-citanya," sebut Dewi.
Sementara itu, Sri Muryati, Dosen Kehutanan Universitas Muhammadiyah Jambi menuturkan kampusnya amat senang mendapatkan mahasiswi seperti Juliana.
"Kami sangat mendukung pemberdayaan pendidikan Orang Rimba. Kami bekerja sama dengan Pundi Sumatera," kata Muryati.
UM Jambi selalu memantau Juliana dalam pergaulan. Hal ini dilakukan agar dia terhindar dari bullying.
"Awal masuk memang pendiam. Budaya Orang Rimba memang perempuan dilarang bergaul dan berkumpul dengan lelaki, selain keluarga. Tapi lama-lama terbuka," katanya.
Keterbukaan Juliana, tambah Muryati karena setiap dosen menggunakan metode kerja kelompok, agar para mahasiswa saling berbaur.
Selain itu, pihak kampus juga mengadakan kuliah lapangan dengan camping di hutan kota dan Hutan Sebapo.
"Sejauh pantauan kami, dia disayang teman-temannya dan tak pernah jadi korban bullying," katanya.
Juliana, menurut Muryati, adalah anak yang rajin. Nilai biologinya pun paling menonjol. Bahkan Juliana mewakili kampus ikut Olimpiade Biologi tingkat provinsi.
"Dia dapat beasiswa, tidak dipungut biaya," tutup Muryati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.