Sementara dua korban yang mengalami luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, sebagian korban tewas mengalami luka tembak dan sebagian lagi luka akibat senjata tajam.
"Salah satu korban yang tewas adalah seorang pendeta, yaitu Eliaser Baner," ungkapnya.
Baca juga: Jumlah Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua Bertambah, 10 Tewas dan 2 Terluka
Plh Gubernur Jabar yang juga Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menegur Wali Kota Depok Mohammad Idris soal pernyataannya tentang Bodebek.
Sebelumnya, Mohammad Idris mengusulkan agar daerah-daerah penyangga DKI Jakarta digabungkan dengan Jakarta menjadi Jakarta Raya.
Uu menegaskan, Pemprov Jabar tidak akan melepas Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) dan kota atau kabupaten lainnya di Jabar kepada daerah lain.
"Tolong, Pak Wali Kota, jangan menyampaikan statement-statement yang membuat masyarakat gaduh, dan membuat masyarakat memiliki pikiran-pikiran lain. Karena kata-kata itu seolah-olah mendiskreditkan kami selaku pemerintah dan pimpinan di Jawa Barat," kata UU, dikutip dari Tribun Jabar, Jumat (15/7/2022).
Kepala Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ponorogo Ipda Guling Sunaka mengatakan, penyebab seorang bocah terbakar saat memakan Ice Smoke karena korban menusukkan lidi ke ice tersebut.
“Kalau keterangan dari pemilik, setelah makanan diberikan kepada anak itu. Ada semacam lidi yang ditusukkan kepada makanan tersebut sehingga menimbulkan percikan entah itu api atau nitrogen yang mengenai kulit dari anak tersebut,” jelasnya.
Sata ini, korban sedang dirawat di RSU Muslimat Ponorogo. Seluruh biaya perawatan ditanggung pemilik usaha "Ice Smoke".
Kasus ini sendiri diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Penyebab Bocah Ini Terbakar Saat Makan Ice Smoke, Berawal dari Lidi
Bupati Garut Rudy Gunawan memperkirakan ada sekitar 2.000 rumah di 13 kecamatan warga terdampak dari banjir dan longosr.
"Rumah yang terdampak saya perkirakan tidak lebih dari 2.000 rumah, tapi yang rusak sampai hilang sekitar 15," kata Rudy usai membuka rapat penanggulangan bencana di kantor BPBD Garut, Sabtu (16/7/2022).
Selain 15 rumah yang hilang, kata Rudy, ada sekitar 150 rumah warga di Kampung Ciwalen, Kelurahan Kota Wetan, yang terendam lumpur berat sehingga perlu pembersihan lebih lanjut.
"Jadi daerah yang paling parah di Dayeuh Handap dan Ciwalen," ungkapnya.
Baca juga: Banjir Garut, 2.000 Rumah di 13 Kecamatan Terendam, 15 Rumah Hilang
Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Dhias Suwandi, Ari Maulana Karang | Editor : Rachmawati, Ardi Priyatno Utomo, Reni Susanti, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.