Menteri PUPR: 8 Venue ASEAN Para Games di Solo Siap Dipakai

SOLO, KOMPAS.com - Revitalisasi delapan venue atau lokasi ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah, telah selesai dilakukan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, renovasi yang dilakukan mulai dari memperbaiki toilet, pengecatan ulang, hingga penambahan ramp untuk akses difabel.

Baca juga: ASEAN Para Games 2022 di Solo, Bakal Ada Pawai Obor dari Loji Gandrung ke Balai Kota

Kedelapan venue yang direnovasi antara lain:

• Lapangan Kota Barat,
• Lapangan Tenis Manahan,
• GOR Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS,
• GOR Universitas Tunas Pembangunan (UTP),
• GOR Universitas Sebelas Maret (UNS),
• Stadion UNS,
• Stadion Sriwedari
• Tirtonadi Convention Hall.

"Saya kira udah siap semua untuk dipakai Asean Para Games ini. Tapi sebetulnya, ini Asean Para Games ini, judulnya saja. Yang penting setelah itu tetap dipakai gitu loh," kata Basuki Hadimuljono saat peninjauan venue di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/7/2022).

Menurut Basuki, jika setelah gelaran ASEAN Para Games, kemudian kedelapan venue yang sudah diperbaiki tidak dipakai, pekerjaan yang sudah dilakukan menjadi percuma.

"Kalau nggak (digunakan), nanti eman-eman (disayangkan sudah) didandani (diperbaiki). Judulnya saja ASEAN Para Games, tapi yang penting itu kan kesempatan ada, sehingga pemerintah bisa merenovasi," ujar Basuki.

Baca juga: Dinilai Kurang Layak, Venue Tenis Meja ASEAN Para Games 2022 Diganti

Sekitar 14 hari lagi, perhelatan ASEAN Para Games 2022, bakal digelar pada 30 Juli-6 Agustus 2022, di 14 venue, tersebar di Kota Solo dan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Secara keseluruhan, Lanjut Basuki, untuk delapan veane tidak ada kekurangan proses renovasi.

"(Kekurangan) Enggak, jelas semua (sudah), kan sudah juga Manahan dan yang lainnya kita sudah perbaiki," kata Dia

Renovasi venue ASEAN Para Games 2022 dilaksanakan secara serentak sejak tanggal kontrak pada 1 Juni 2022 lalu dan ditargetkan selesai dalam waktu 45 hari kerja atau 15 Juli 2022.

Pengerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Waskita Karya dan PT Virama Karya selaku Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp 36,22 miliar.