Faizal mengatakan, sebagian korban tewas mengalami luka tembak dan sebagian lagi luka akibat senjata tajam.
"Salah satu korban yang tewas adalah seorang pendeta, yaitu Eliaser Baner," ungkapnya.
Sementara itu, Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta meminta TNI-Polri untuk bertindak tegas kepada KKB, ini demi keselamatan masyarakat.
"Jadi TNI-Polri perlu tegas untuk melindungi hak masyarakat," kata Stanislaus, kepada Kompas.com, melalui pesan WhtasApp, Sabtu siang.
Baca juga: Identitas 10 Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua, Salah Satunya Pendeta
Kata Stanislaus, apa yang dilakukan KKB ini sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sudah menimbulkan korban jiwa, itu jelas melanggar hak asasi manusia, hak untuk hidup," kata Stanislaus, kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Sabtu siang.
Stanislaus menyebut, motif yang dilakukan KKB ini adalah bentuk perlawanan terhadap NKRI, ini sudah sangat brutal, tidak hanya eksistensi tetapi memang mereka menganggap negara dan masyarakat yang pro terhadap NKRI adalah musuh.
"Tanpa ketegasan TNI-Polri maka kelompok tersebut akan terus berulah," pungkasnya.
Baca juga: Duka di Nduga, 10 Warga Tewas Diserang KKB, 2 Terluka
(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.