Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Hitam Kembali Ditemukan di Pesisir Lampung, 500 Karung Limbah Dikumpulkan Warga

Kompas.com - 16/07/2022, 15:27 WIB
Tri Purna Jaya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Limbah hitam menyerupai aspal kembali mencemari Pesisir Lampung.

Limbah hitam tersebut tersebar di beberapa titik di Pantai Kerangmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur sejak tiga hari lalu.

Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung Timur, Andi Baso membenarkan ada limbah berwarna hitam yang mencemari pantai tersebut.

Baca juga: Situ Ciburuy Tercemar Limbah, Warga Sekitar Tak Bisa Lagi Pakai Air Sumur: Takut Beracun

Menurut Andi, tekstur dan penampilan limbah itu identik dengan limbah yang juga pernah mencemari Pesisir Lampung Timur pada 2020 dan 2021 lalu.

"Diduga limbah itu sama seperti yang tahun kemarin, seperti aspal," kata Andi saat dihubungi, Sabtu (16/7/2022).

Andi mengatakan, limbah hitam tersebut bertekstur lengket serta berbau bahan bakar menyerupai oli atau ter (aspal).

Lebih lanjut Andi mengungkapkan, kemunculan limbah hitam ini hampir sama waktunya dengan tahun lalu, yaitu setiap musim timuran.

"Pasti ada setiap musim timuran, dari laut hingga ke pantai," kata Andi.

Limbah ini dikhawatirkan merusak biota dan ekosistem laut yang berujung hilangnya pendapatan nelayan.

Baca juga: Pencemaran Limbah di Situ Ciburuy Meluas, 5.000 Meter Sawah Terendam Air Hitam Pekat

"Alat tangkap nelayan juga terkena dampak, limbah hitam ini menempel di jaring," kata Andi.

Dihubungi terpisah, salah satu warga setempat mengatakan masyarakat sekitar sudah mengumpulkan sebanyak 500 karung berisi limbah hitam.

Limbah yang dikumpulkan ini adalah yang tercecer di Pantai Kerangmas. "Sudah 2-3 hari lalu ada limbah, kami diminta kepala desa gotong royong membersihkan limbah," kata Oden.

Ditemukannya kembali limbah hitam ini menambah daftar panjang pencemaran di Pesisir Lampung.

Baca juga: Diduga Lakukan Pencemaran Limbah, Pabrik di Sekitar Situ Ciburuy Bandung Barat Disatroni Petugas

Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri Musri mengatakan, material serupa ditemukan pada tahun 2020 di wilayah pantai Lampung Timur, serta tahun 2021 di lima kabupaten yang berada di Pesisir Teluk Lampung, Teluk Semaka (Tanggamus), dan Pantai Barat Lampung.

“Kejadian serupa telah terjadi 3 kali ini di laut Lampung dalam kurun waktu berturut sejak tahun 2020, 2021 dan awal tahun 2022 di Kecamatan Panjang,, Bandar Lampung,” kata Irfan.

Dengan catatan buruk itu, Walhi meminta kepada aparat pemerintah dan penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus pencemaran ini.

“Tiga tahun berturut-turut, sampai sekarang belum diketahui sejauh mana kasus-kasus itu diusut,” kata Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com