Terkait pemasangan 201 sambung tuwuh, Pemkot Madiun telah memasang syarat hajatan ini mulai dari Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota hingga Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Madiun.
Pemasangan sambung tuwuh diketahui merupakan salah satu bagian dalam menyemarakkan kegiatan nikah massal “Medioen Mantu” yang digelar Pemkot Madiun di wilayahnya.
Dengan dipasangnya ratusan sambung tuwuh, Muri Representative Sri Widayati memberikan acungan jempol atas inisiasi Pemkot Madiun
Torehan prestasi itu, kata dia, sekaligus menjadi rekor kedelapan yang berhasil diraih Kota Madiun dalam MURI.
“Ini luar biasa. Rekor kali ini kami catat sebagai rekor dunia dengan urutan ke 10.435. Dan ini baru pertama kalinya ada di Indonesia," ujar Widayati di Balai Kota Madiun, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Pria Ini Bisa Konsumsi 1 Liter Soda dalam 1 Menit, Pecahkan Rekor Dunia
Tak hanya mendapat respons positif Sri Widayati, salah satu peserta nikah massal, Suprapto juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Madiun, terutama Wali Kota Maidi.
Suprapto mengungkapkan, kegiatan nikah massal yang digelar Pemkot Madiun menjadi hari yang akan selalu dikenang dalam hidupnya.
Apalagi, Pemkot Madiun tak hanya memberikan fasilitas serba gratis, tetapi Wali Kota Maidi juga langsung turun menjadi saksi nikah bagi Suprapto dan pasangannya.
Pada proses ijab kabul tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Madiun Yuni Setyawati Maidi ikut mendampingi Wali Kota Maidi menjadi saksi Suprapto.
Suprapto pun merasa bangga dan berterima kasih kepada orang nomor satu di Madiun yang telah menggelar event nikah massal pada 2022.
‘’Saya Senang dan bangga, pak wali langsung jadi saksi nikah saya,’’ kata Suprapto usai melangsungkan ijab kabul, Kamis (14/7/2022).
Sebagai informasi, Suprapto bersama pasangannya menjadi satu dari sembilan pasangan yang mengikuti nikah massal dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Madiun.
Prosesi nikah massal tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota Madiun di Jalan Pahlawan.
Suprapto mengaku berdebar dan gemetar saat prosesi ijab kabul. Namun ia bersyukur prosesi berjalan lancar semuanya.
Pria setengah baya itu diketahui telah menduda cukup lama. Dengan adanya nikah massal ini, ia mengaku senang. Apalagi, semua prosesi gratis, kecuali mahar untuk meminang calon istrinya.
‘’Semuanya gratis. Untuk Kantor Urusan Agama (KUA) juga diberi, rias juga gratis. Kalau mahar sendiri, karena memang itu kewajiban calon suami,’’ imbuh Suprapto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.