SOLO, KOMPAS.com - Anak-anak di sejumlah wilayah di Jawa Tengah mengalami stunting.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, fokus pencegahan sejak anak di dalam kandungan.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.367 anak di Kota Semarang, Jawa Tengah tercatat mengalami stunting akibat kekurangan gizi.
Baca juga: Lebih dari 1.000 Anak di Semarang Stunting, Ini yang Dilakukan Pemkot
Berdasarkan data Dinas Kesehatan pada 2021, dari 44.058 balita di Kota Semarang, 3,1 persen diantaranya menderita stunting. Jumlah anak penderita stunting tersebut tersebar di 153 kelurahan di Kota Semarang.
Bukan hanya di Kota Semarang, Gubernur Ganjar Pranowo menyebutkan wilayah lainnya juga memiliki angka stunting yang lebih tinggi yakni di Kabupaten Brebes.
"Kalau di Semarang tidak terlalu, tinggi di Brebes. Sekarang menggerakkan masyarakat program "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng" untuk mencegah. Gerakan semua komponen bisa menurunkan, lumayan sekarang," kata Ganjar Pranowo, saat di Kota Solo, Kamis (14/7/2022).
Melalui program "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng" itu, Ganjar menjelaskan, ia juga bekerja sama dengan ikatan perawat untuk menekan angka stunting, terutama di Brebes.
"Butuh akselerasi, terharu ada perawat yang punya organisasi sekarang sedang bekerja di Brebes. Kita gerakkan semua kekuatan. Semuanya kita dorong dan kita serius karena ini masa depan bangsa," jelasnya.
Baca juga: HUT Kota Medan ke-432, Bobby Nasution Bilang Stunting dan Banjir Menjadi PR Bersama
Mekanisme jalannya program "Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng", diberlakukan secara paralel dari ibu hamil hingga instansi kepemerintahan.
"Kita kejar (angka stunting) kalau ada ibu hamil kita tanyai sudah periksa belum ? rutin atau tidak ? kandungan sehat atau tidak ?, karena 20 persen rata-rata kandungan bermasalah, dari 20 persen itu kita tandai," jelas Ganjar.
"(20 persen kandungan bermasalah) beragam ada yang kurang gizi? kita kasih (vitamin) dari pemerintah. Kalau kandungan bermasalah, periksakan rutin, jangan sampai saat melahirkan ibunya terganggu maka kasus AKI (Angka Kematian Ibu) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dipotong dipangkas dengan cara perhatian di situ," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.