SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah peringatkan warga soal kemungkinan naiknya harga tempe di beberapa pasar.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Sugeng Dilianto mengatakan, kenaikan harga tempe dipengaruhi harga kedelai.
Baca juga: Silaturahim dengan Presiden Jokowi, Prabowo: Saya Tadi Makan Bakso dan Tempe Bacem
"Sampai saat ini harga kedelai di beberapa pasar tradisional sudah mencapai Rp 14.000 per kilogram," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya selain harga tempe bakal naik, Sugeng memperkirakan ukuran tempat juga bakal lebih kecil jika naiknya harga kedela bertahan lama.
"Tapi sampai sekarang harga tempe belum naik. Mungkin ukurannya yang sudah lebih kecil," kata dia.
Kemungkinan, lanjutnya, naiknya harga kedelai disebabkan karena Kota Semarang masih ketergantungan dengan kedelai impor. Untuk itu, pihaknya akan menerjunkan tim monitoring.
"Sampai sekarang masih banyak kedelai yang impor. Kita belum masih mendalami sampai saat ini," ungkapnya.
Sugeng juga belum bisa memastikan naiknya harga kedelai berkaitan langsung dengan perang Rusia dan Ukraina atau tidak. Meski demikian, dia meminta warga untuk tak panik.
"Kita belum mendalami apakah ada kaitannya dengan isu global perang atau gimana belum mendalami," kata Sugeng.
Menurutnya, sampai saat ini efek naiknya harga bahan baku kedelai belum terlalu berdampak secara langsung terhadap produsen tempe.
"Mungkin belum ramai sekarang ya. Ini harga tempat belum ada tanda-tanda naik," ucapnya.
Baca juga: Mengenal Kampung Lontong Banyu Urip Surabaya, Dulu Dikenal Sentral Penghasil Tempe
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.