Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gigitan Anjing Meningkat di Sikka, Masyarakat Diimbau Mengikat Hewan Peliharaan

Kompas.com - 14/07/2022, 11:06 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, NTT, Yohanes Emil Satriawan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan menyusul bertambahnya kasus gigitan anjing.

Pasalnya, jumlah stok vaksin anti rabies (VAR) untuk korban gigitan anjing sangat terbatas.

Baca juga: Jenazah Korban Penganiayaan di Sikka Dipulangkan ke TTU

"Stok vaksin hewan penular rabies (HPR) juga masih kosong. Kita sudah keluarkan imbauan agar masyarakat waspada," ujar Satriawan saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Satriawan menjelaskan, terdapat 18 kasus gigitan anjing di Sikka dalam beberapa waktu terakhir.

Untuk mencegah meluasnya penyebaran rabies, masyarakat diminta membatasi pergerakan hewan peliharaan, khususnya hewan penular rabies (HPR) seperti anjing.

"Kita imbau agar mengikat dan atau mengandangkan hewan peliharaannya. Tidak membawa masuk ataupun keluar anjing baik antar desa, kecamatan maupun antarkabupaten," jelasnya.

Satriawan juga meminta masyarakat segera melapor jika menemukan kasus gigitan atau hewan yang menunjukkan tanda rabies.

Gejala rabies pada hewan, kata dia, bisa dilihat dari perubahan perilaku menjadi agresif, menggigit benda di sekitar, keluar air liur berlebihan, dan bersembunyi di tempat gelap.

Ia juga meminta korban mencuci luka bekas gigitan dengan sabun di air mengalir selama 15 menit dan memeriksa ke pelayanan kesehatan terdekat.

"Kita juga sudah minta aparat desa atau kelurahan setempat, petugas pusat kesehatan hewan di kecamatan terdekat atau langsung melaporkan ke bidang kesehatan hewan dinas pertanian, apabila ada kasus rabies," ujarnya.

Sebelumnya, Satriawan menjelaskan, dari 18 spesimen otak anjing yang dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar, dua di antaranya dinyatakan positif rabies.

"Hasilnya sudah keluar 16 negatif hanya dua yang positif," ujar Satriawan, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Penganiaya Pria hingga Tewas di Sikka Ditahan, Polisi Masih Dalami Motif Pelaku

Ia mengatakan, kasus gigitan anjing meningkat dibanding 2021 yang hanya satu kasus.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap Pemerintah Provinsi NTT bisa secepatnya memberikan bantuan vaksin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wapres Minta 62 Bupati Daerah Tertinggal Aktif Melakukan Intervensi

Wapres Minta 62 Bupati Daerah Tertinggal Aktif Melakukan Intervensi

Regional
Gudang Rongsok Kebakaran, 12 Rumah Warga Terdampak, BPBD Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Gudang Rongsok Kebakaran, 12 Rumah Warga Terdampak, BPBD Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah

Regional
Menunggak Pajak Ratusan Juta Rupiah, Sejumlah Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Terancam Ditutup

Menunggak Pajak Ratusan Juta Rupiah, Sejumlah Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Terancam Ditutup

Regional
Wawali Solo Cek Lokasi Kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Sebut Pemkot Akan Bantu Warga

Wawali Solo Cek Lokasi Kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Sebut Pemkot Akan Bantu Warga

Regional
Penyebab Kebakaran di Gudang Rongsok Pasar Kliwon Solo Diduga Bukan karena Korsleting Listrik

Penyebab Kebakaran di Gudang Rongsok Pasar Kliwon Solo Diduga Bukan karena Korsleting Listrik

Regional
Jelang Tengah Malam, Kebakaran di Gudang Rongsok Pasar Kliwon Solo Belum Padam

Jelang Tengah Malam, Kebakaran di Gudang Rongsok Pasar Kliwon Solo Belum Padam

Regional
Puluhan Warga Terdampak Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon, BPBD Solo Buka Dua Titik Pengungsian

Puluhan Warga Terdampak Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon, BPBD Solo Buka Dua Titik Pengungsian

Regional
5 TPA di Jateng Alami Kebakaran, Pakar Lingkungan Undip Sebut Krisis Sampah Perlu Penanganan Serius

5 TPA di Jateng Alami Kebakaran, Pakar Lingkungan Undip Sebut Krisis Sampah Perlu Penanganan Serius

Regional
Rawan Kebakaran Lahan, Jalur Pendakian 3 Gunung di Pandeglang Ditutup Sementara

Rawan Kebakaran Lahan, Jalur Pendakian 3 Gunung di Pandeglang Ditutup Sementara

Regional
Kebakaran Gudang Rongsok di Solo, Puluhan Warga Mengungsi

Kebakaran Gudang Rongsok di Solo, Puluhan Warga Mengungsi

Regional
Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Terbakar, Sejumlah Rumah Warga Ikut Dilalap Api

Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Terbakar, Sejumlah Rumah Warga Ikut Dilalap Api

Regional
Aniaya Anggota Polisi sampai Luka Parah, 4 Pria di Manggarai Timur NTT Jadi Tersangka

Aniaya Anggota Polisi sampai Luka Parah, 4 Pria di Manggarai Timur NTT Jadi Tersangka

Regional
Dirawat Lima Hari di RS, Siswa Korban 'Bullying' di Cilacap Hari Ini Dibolehkan Pulang

Dirawat Lima Hari di RS, Siswa Korban "Bullying" di Cilacap Hari Ini Dibolehkan Pulang

Regional
Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo Belum Juga Padam, Suplai Air Jadi Kendala

Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo Belum Juga Padam, Suplai Air Jadi Kendala

Regional
2 Rumah di Ambon Terbakar, Istri Selamatkan Suami yang Terbaring Sakit

2 Rumah di Ambon Terbakar, Istri Selamatkan Suami yang Terbaring Sakit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com