Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sekdes di Klaten Gunakan Uang Rp 2,4 Miliar dari Ganti Rugi Proyek Tol untuk Bangun Pesantren dan Naik Haji

Kompas.com - 13/07/2022, 10:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jumakir (56), sekretaris Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggunakan uang ganti rugi sawah yang terkena proyek tol untuk membangun pesantren.

Tanah milik Jumakir seluas 2.450 meter per segi tersebut dilewati proyek jalan tol Yogyakarta-Solo.

Sebagai kompensasi, ia mendapatkan uang ganti  rugi sebesar Rp 2,4 miliar.

"Saya punya rumah Al quran, ini uangnya utamanya mau bikin pondok pesantren untuk pengembangan," ujar Jumakir saat Tribunjogja.com temui di sela-sela pembayaran UGR (uang ganti rugi) tol di Balai Desa Granting, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Cerita Sumanto yang Tak Lagi Punya Tetangga Setelah Terdampak Proyek Tol Solo-Yogyakarta

Ia mengatakan di rumah tahfiz Al-huda miliknya, ada 130 santri yang belajar. Apalagi baru-baru ini, sudah ada 20 santri yang baru mendaftar. Sehingga ada 150 santri yang belajar di rumah tahfiz Al-huda milik Jumakir.

Menurutnya selama ini para santri belajar di gazebo dan rumah pribadinya. Karena itu, uang ganti rugi dari proyek tol akan digunakan untuk mengembangkan rumah tahfiz.

"Ini untuk pengembangan fasilitas gedung, saya hanya punya 4 gazebo, musala dan rumah saat ini," jelasnya.

Terkait motivasinya membuat pesantren, Jumakir mengaku ingin memajukan pendidikan karena sejak kecil ia belajar pendidikan agama sampai ke bangku perkuliahan.

Baca juga: Jadi Miliarder Usai Terima Ganti Untung Proyek Tol, Kakek Ini Sering Didatangi Sales Kendaraan dan Asuransi

"Hidup harus bermanfaat bagi orang lain, saya memang punya cita-cita pingin punya pesantren, anak saya semuanya pendidikannya di pesantren dan alhamdulillah yang bungsu sudah hafal 3 juz," ulasnya.

Menurut Jumakir, sawah miliknya yang masuk dalam proyek jalan tol adalah sawah produktif karena bisa panen antara dua sampai tiga kali dalam setahun.

"Nilai UGR (uang ganti rugi) cukup besar, itu per meter diganti sekitar Rp 900.000, kalau harga tanah sawah normalnya di sini Rp 300.000," ucapnya.

Namun uang Rp 2,4 miliar itu tak semuanya ia gunakan untuk pengembangan pembangunan pesantren. Sisanya akan ia gunakan untuk membeli sawah dan naik haji.

"Kalau haji saya sebenarnya sudah daftar dan ini masuk antrian sampai 15 tahun. Mudahan-mudahan umur saya panjang dan bisa menunaikan haji ke tanah suci," kata dia.

Baca juga: Terima Rp 6 M dari Ganti Untung Proyek Tol Solo-Yogyakarta, Paiman Tak Bisa Beli Sawah, Kok Bisa?

Sementara itu Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Tentrem Prihatin mengatakan pembayaran UGR tanah terdampak tol tersebut telah melalui sejumlah tahapan.

Mulai dari identifikasi dan inventarisasi lahan, musyawarah bentuk ganti kerugian hingga pengajuan pembayaran UGR ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Pembayaran UGR ini adalah tahapan akhirnya, semoga para penerina bisa memanfaatkan untuk kepentingannya," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekdes di Klaten Ini akan Gunakan Uang UGR Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo untuk Bangun Pesantren

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com