Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKN Diklaim Ramah Lingkungan, Jatam: Tambang Ilegal Dilakukan Terang-terangan

Kompas.com - 12/07/2022, 19:35 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi


Seperti di kilo lima arah Samboja - Sepaku, kami menemui beberapa pria sedang memasukan batu bara ke karung menggunakan sekop.

Menurut keterangan mereka, batu bara itu dikeruk dari Bukit Tengkorak, seperti disebutkan Samin, lalu dibawa ke lokasi itu diisi dalam karung kemudian dibawa ke Balikpapan menggunakan truk kontainer.
Baca juga: Presiden Jokowi: Adanya Proyek Bendungan Ini, Pembangunan Dasar IKN Telah Dimulai

Di lokasi kami berdiri, sejauh mata memandang, tampak lahan gundul terbuka dari berbagai sisi, menyisahkan sedikit pepohonan. Lahannya seperti bekas digaruk alat berat.


Tak jauh dari titik ini, masih dalam kawasan sekitar IKN, tepatnya kilometer 43 Taman Hutan Raya (Tahura), Bukit Soeharto, Samboja, juga jadi incaran penambang ilegal.


Teranyar, 11 orang ditangkap tim Gakkum KLHK, 3 di antaranya ditetapkan tersangka, Minggu (20/3/2022). Dua eksavator ikut ditahan.

Tahun sebelumnya, di lokasi sama, tim Gakkum juga menangkap pelaku lain, inisial RD dan sudah divonis penjara empat tahun. Sementara, untuk tahun ini dua kasus masih berproses hukum.

Tetapi, bagi Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, pengungkapan kasus itu, hanya sedikit dari kasus lain yang tak tersentuh hukum.


Jatam Kaltim mencatat sepanjang 2018-2021, ada 151 titik tambang ilegal berhasil diidentifikasi. Sebanyak 67 titik berada di kawasan IKN.

"Tapi jarang tersentuh hukum. Apalagi penambangan ilegal ini dilakukan terang-terangan depan mata, tapi seperti kebal hukum," ungkap Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang.

Oleh karena itu, ia meragukan komitmen pemerintah maupun aparat polisi serius memberantas tambang ilegal.

Hal lain, kata Rupang, pemerintah suka gembar - gembor pemulihan lingkungan di kawasan IKN, tapi di lain sisi, kerusakan lingkungan terjadi depan mata oleh pertambangan batu bara ilegal, seperti dibiarkan.

"Jadi, bagaimana bisa masyarakat percaya bahwa pembangunan IKN ini akan memperkuat pengawasan, merehabilitasi lingkungan, menyejahterakan warga, sementara di sisi lain kejahatan lingkungan terjadi telanjang di depan mata, tetapi tidak ada yang tersentuh hukum," tegas Rupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com