Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pencabulan oleh Anak Kiai di Jombang, Aktivis Perempuan Diintimidasi, Kepala Dibenturkan ke Dinding, Ponsel Dirampas

Kompas.com - 12/07/2022, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

"Dugaan kami, para pelaku adalah orang-orang yang marah karena korban ikut mengawal kasus itu. Korban memang konsentrasi membantu sejak awal," ujar Anna.

Awalnya kasus tersebut ditangani oleh Polres Jombang dan dilimpahkan ke Polda Jatim.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pelaku pencabulan yakni putra pimpinan pondok pesantren sempat akan ditangkap pada Februari 2021.

Namun, penangkapan gagal karena polisi dihalang-halangi massa. Polisi pun melepas tersangka MSA.

"Ada 10 orang personel, tapi massa lebih banyak. Akhirnya tersangka dilepas untuk menjaga kondusifitas," kata Trunoyudo di Mapolda Jatim, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Sidang Perdana MSA, Anak Kiai Jombang Digelar 18 Juli di PN Surabaya

Lima simpatisan jadi tersangka

Saat penangkapan anak kiai di Jombang, polisi dihalang-halangi oleh lima orang simpatisan MSA pada 7 Juli 2022.

Lima simpatisan tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di rutan Mapolres jombang.

Dari tangan lima tersangka tersebut, polisi mengamankan empat unit handy talkie, airsoft gun hingga seperangkat drone atau pesawat nirawak.

Selain itu, petugas kepolisian juga mengamankan sebuah laptop, kamera perekam, sebuah mobil Isuzu Panther, dan sebuah motor matic.

Dia menuturkan, mobil Panther digunakan oleh tersangka berinisial DD untuk menabrak personel Jatanras dan anggota Satuan Polisi Lalu Lintas pada upaya penangkapan Minggu (3/7/2022).

Baca juga: Kasat Reskrim Jombang Disiram Air Panas Saat Proses Penjemputan Paksa Mas Bechi di Ponpes Shiddiqiyyah

Saat mengamankan mobil Panther, polisi juga menemukan airsoft gun. Adapun motor yang disita polisi, lanjut Giadi, digunakan oleh tersangka lainnya untuk menghalangi petugas yang akan menangkap MSA.

Sementara saat polisi menerjunkan pasukan untuk menjemput paksa MSA di Ponpes Shiddiqiyah, polisi menyita HT, kamera perekam, serta seperangkat drone.

“Drone digunakan untuk merekam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan kepolisian pada waktu itu,” kata Giadi di Mapolres Jombang, Senin (11/7/2022).

Menurut dia, beberapa peralatan canggih untuk mengantisipasi kedatangan polisi itu sudah disiapkan simpatisan MSA, sejak sebelum datang ke Pesantren Shiddiqiyah.

Baca juga: Deretan Barang Bukti Kasus Pencabulan Anak Kiai di Jombang: Rok Panjang hingga Jilbab

Namun, Giadi tidak meyakini jika massa ataupun simpatisan MSA sudah mengetahui rencana datangnya ratusan petugas dari Polda Jawa Timur dan Polres Jombang, pada Kamis (7/7/2022).

“Mungkin mereka belum tahu (rencana kedatangan polisi). Tetapi HT sudah dipersiapkan sebelum polisi datang. Itu digunakan untuk saling komunikasi di antara mereka,” ujar Giadi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Priska Sari Pratiwi, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com