JAYAPURA, KOMPAS.com - Konflik bersenjata berkepanjangan di Kabupaten Nduga, Papua, membuat pembangunan terhambat. Pembukaan akses transportasi darat pun terkendala.
Penjabat (Pj) Bupati Nduga Namia Gwijangge menyampaikan, Kabupaten Nduga masih tertinggal akibat banyak gangguan keamanan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca juga: 2 Oknum TNI Ditangkap, Diduga Terlibat Kasus Penjualan Amunisi dengan ASN Nduga
Menurut Namia, masyarakat Nduga sangat membutuhkan akses transportasi darat. Saat ini, masyarakat bergantung kepada transportasi udara yang menelan biaya tinggi.
"Saya sudah lihat jalan yang ditangani Balai Jalan Nasional untuk pembangunan aspal yang tahun lalu sudah dimulai agar dilanjutkan dan ada jembatan-jembatan yang sudah rusak parah. Ini merupakan program pemerintah pusat yakni jalan Trans-Papua sehingga saya minta segera bangun," ujar Namia melalui keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).
Pembangunan jalan Wamena-Mumugu yang saat ini terhenti, kata Namia, harus segera dilanjutkan.
Ketika ruas Wamena-Mumugu selesai, pemerintah bisa melanjutkan pembangunan jalan Mamugu-Kenyam yang merupakan ibu kota Kabupaten Nduga.
"Harus serius, jangan kerja setengah-setengah dan bila pemerintah pusat serius membangun Nduga, maka pembangunan aspal harus sampai Mumugu dan Kenyam, itu baru bantu kita," kata Namia.
Mengenai faktor keamanan, Namia menegaskan, pemerintah bersama warga Nduga siap mengawal proses pembangunan.
"Maka itu saya pinta pemerintah pusat, Kementerian PUPR harus serius, Nduga aman dan kami masyarakat akan kawal," tuturnya.
Baca juga: Polda Papua Selidiki Sumber Dana Pembelian Amunisi untuk KKB Nduga yang Dibawa Oknum ASN
Menurut dia, ketergantungan Nduga terhadap moda transportasi udara membuat harga barang mahal. Masyarakat juga kesulitan melakukan perjalanan.
Oleh karena itu, ia sangat berharap pemerintah pusat bisa segera memulai kembali pembangunan jalan menuju Nduga agar masyarakat tak lagi terisolasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.