Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terindikasi Penyakit, 369 Kg Jeroan Hewan Kurban di Kota Bandung Dimusnahkan

Kompas.com - 11/07/2022, 20:35 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memusnahkan 369 Kg jeroan hewan kurban karena terindikasi terserang penyakit.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, pemusnahan ratusan kilogram jeroan hewan kurban di Kota Bandung itu berdasarkan hasil pemeriksaan postmortem hingga Senin (11/7/2022), pukul 13.00 WIB.

"Data ini kami ambil dari 233 lokasi pemotongan hewan kurban yang tersebar di 30 kecamatan se-Kota Bandung," kata Ginanjar.

Hingga saat ini, jumlah sapi dan domba kurban di Kota Bandung yang telah diperiksa sebanyak 2.113 ekor.

Baca juga: Kronologi 35 Jemaah Masjid di Bengkulu Tertipu Penjual Sapi Kurban

Ginanjar mengungkapkan, dari 840 ekor sapi kurban yang telah diperiksa, 223 ekor di antaranya terindikasi terserang penyakit pada bagian organ dalamnya atau jeroan.

"Dari 223 ekor sapi, kami afkirkan seberat 292,05 kg jeroan yang terdiri dari hati, paru-paru, limfa, jantung, dan trachea," jelasnya.

Menurut Ginanjar, dua masalah kesehatan yang paling banyak terdeteksi pada jeroan sapi kurban di rumah pemotongan hewan (RPH) adalah adanya cacing di organ hati dan pneumonia di paru-paru.

Adapun rincian jeroan sapi yang dimusnahkan yakni, 263,28 kg hati, 21,42 kg paru-paru, 4,85 kg limfa, 2 kg jantung, dan 0,5 kg trachea.

Sementara itu, dari 1.273 ekor domba kurban yang telah diperiksa, 199 ekor di antaranya memiliki masalah pada bagian jeroan.

Baca juga: Masak Daging Kurban, Dapur Lansia di Gunungkidul Terbakar

Ginanjar menuturkan, jeroan domba kurban di Kota Bandung yang telah dimusnahkan seberat 77,628 kg, yang terdiri dari 39,78 kg hati, 22,256 kg paru-paru, 0,592 kg limfa, serta 15 kg daging.

"Ada satu ekor domba diafkir karena terjadi pembusukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung, drh. Ermariah menyampaikan bahwa jeroan mengandung parasit seperti cacing, sedangkan daging cenderung lebih aman dari virus, bakteri, dan parasit.

"Kalau kita periksa, daging itu justru sumber penyakitnya ada di jeroan, sebab jeroan itu lebih banyak mengandung bakteri dan virus," kata Erma.

Dalam proses pengolahannya, Erma melanjutkan, daging dan jeroan harus dimasak hingga 30 menit. Daging yang diolah dengan cara dibakar atau diasap pun harus matang sempurna.

Baca juga: Masak Daging Kurban, Dapur Lansia di Gunungkidul Terbakar

"Dengan begitu, bakteri dan virus pun bisa mati. Intinya daging itu harus matang dengan sempurna, terutama untuk daging yang sudah terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK)," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com