AMBON, KOMPAS.com- Briptu Adrian Timisela, seorang anggota Polres Maluku Tenggara ikut menjadi korban luka saat bentrok antardua kelompok pemuda pecah di Langgur, Maluku Tenggara, Minggu (10/7/2022).
Adrian terluka saat sedang bertugas menghalau kedua kelompok pemuda yang terlibat bentrokan.
Bagian kakinya terluka terkena anak panah yang dilepaskan salah satu kelompok.
Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Pemuda di Maluku Tenggara, 5 Orang Luka Kena Panah
Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma mengakui ada anak buahnya yang turut menjadi korban.
“Ada anggota saya juga terluka, terkena panah di kaki,” kata Frans Duma kepada Kompas.com, Senin malam (11/7/2022).
Ia mengaku saat bentrokan pecah, hanya ada sekitar tujuh anggota polisi yang berada di lokasi kejadian untuk menghalau massa.
Jumlah yang sangat terbatas itu disebabkan karena Polres Maluku Tenggara baru saja dibentuk dan belum banyak memiliki personel.
Baca juga: Gempa M 5,1 Guncang Maluku Tenggara Barat, BPBD Sebut Tak Ada Kerusakan
Polres Maluku Tenggara sejauh ini juga belum memiliki kantor yang permanen serta sarana pendukung lainnya.
“Tapi itu sudah menjadi risiko tugas bagi aparat kepolisian,” katanya.
Baca juga: Longsor Timpa Pondok Pesantren di Maluku Tengah, 3 Ruang Belajar Rusak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.