AMBON, KOMPAS.com - Bentrokan dua kelompok pemuda pecah di Kecamatan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.
Bentrokan yang melibatkan pemuda di kawasan Ohijang Lampu Merah dan Perumahan Pemda itu bermula saat acara latihan balap motor untuk menghadapi kejuaraan daerah di Langgur pada Minggu (10/7/2022).
Kedua kelompok pemuda yang berada di lokasi latihan balapan motor diduga terlibat salah paham hingga akhirnya memicu bentrokan yang lebih besar.
Dalam bentrokan itu, lima orang dari kedua kelompok pemuda mengalami luka-luka akibat terkena panah di tubuh mereka.
Baca juga: Longsor Timpa Pondok Pesantren di Maluku Tengah, 3 Ruang Belajar Rusak
Salah seorang korban mengalami luka cukup serius karena terkena panah tepat di bagian dahi.
“Ada lima orang dari kedua belah pihak yang terluka, semuanya terkena panah. Tapi satu itu yang agak parah karena terluka di bagian dahi,” kata Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (11/7/2022).
Dia mengungkapkan, bentrokan itu pecah saat dua orang dari kedua kelompok pemuda yakni Tucek Refra dan Yanwar Rahakbauw bertemu di lokasi latihan balapan.
Keduanya langsung saling maki dan akhirnya berkelahi hingga berujung bentrokan.
Menurut Frans, kedua kelompok pemuda ini punya hubungan yang tidak baik sejak lama.
Baca juga: Kronologi Video Viral Gubernur Maluku Murad Ismail Menantang Duel Mahasiswa yang Mendemonya
Meski berbagai langkah dan upaya telah dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI, serta pemerintah daerah, kedua kelompok ini selalu saja terlibat bentrok.
“Kedua kelompok ini sudah lama sering terlibat bentrok. Itu bukan antarkampung tapi antarkelompok pemuda. Sudah dilakukan langkah-langkah dan berbagai upaya tapi sama saja setiap bulan bahkan setiap minggu mereka selalu bentrok,” ungkapnya.
Frans mengungkapkan, saat kejadian itu, polisi tengah di lokasi kejadian dan berusaha menghalau massa.
Namun karena kalah jumlah, bentrokan tak bisa dihindari hingga kedua kelompok akhirnya terlibat saling serang.
“Polisi ada di lokasi saat itu tapi hanya tujuh orang. Kita ini Polres baru jadi belum ada personel. Mereka kelompok di sana keluar ratusan orang, kelompok di sebelah keluar ratusan orang lagi baru, kita cuma tujuh orang di tengah mau bagaimana,” katanya.
Baca juga: Detik-detik Gubernur Maluku Tantang Duel Pedemo, Massa Sempat Tagih Janji Murad Ismail Saat Pilkada
Saat ini kondisi di wilayah tersebut sudah mulai kondusif kembali. Untuk mencegah bentrokan susulan terjadi, aparat telah disiagakan di lokasi bentrokan.
Frans berharap, dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk sama-sama mencegah bentokan antarkedua kelompok tersebut tidak terjadi lagi.
Sejauh ini ia telah melakukan pendekatan dengan tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda dari kedua kelompok yang terlibat bentrok.
“Kita sudah mengambil langkah-langkah sudah ketemu tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda saya sudah rangkul juga tokoh-tokoh yang berpengaruh tapi memang banyak juga yang belum sadar,” ungkpanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.