Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Perampasan 16 Sapi Milik Peternak di Sumedang oleh Oknum Ormas

Kompas.com - Diperbarui 09/07/2022, 11:27 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Oknum organisasi masyarakat (ormas) dari Barisan Otot masyarakat Adat (BOMA) disebut telah merebut 16 sapi milik para peternak Maju Jaya 2 di Kabupaten Sumedang.

Kasus perampasan sapi milik peternak itu bahkan menyeret nama pejabat di lingkungan pemerintah daerah Sumedang.

Dilansir dari TribunJabar.id, berikut ini fakta oknum ormas rampas 16 sapi milik peternak di Kabupaten Sumedang.

16 dari 20 sapi bantuan Kementan dirampas

Ketua kelompok peternak Maju Jaya 2, Jojo Atmaja (62) menyampaikan, 16 dari 20 sapi bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI dirampas oleh 13 orang yang berasal dari ormas BOMA.

Baca juga: Pelaku Utama Pembacokan Ketua Ormas di Bandar Lampung Ditangkap, Polisi Sita Parang dan Celurit

Sementara itu, peternak di Cilopang hanya disisakan 4 ekor sapi untuk dikelola oleh 13 anggota kelompok ternak Maju Jaya 2.

"Akhir Juni, sapi datang ke kampung kami di Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu. 20 ekor sapi, kemudian kami pelihara oleh 13 orang anggota kelompok peternak kami. Lima hari kemudian, datanglah oknum itu," kata Jojo, dikutip dari TribunJabar.id.

Ormas tiga kali datang

Ia menjelaskan, para oknum ormas BOMA itu datang sebanyak tiga kali. Kedatangan pertamanya, mereka mengaku berasal dari BOMA perwakilan Sumedang, kedua dari BOMA Jawa Barat, dan ketiga dari BOMA Pimpinan Pusat.

Tujuan oknum ormas itu adalah untuk merebut sapi yang telah diberikan dan diurus oleh para peternak. Padahal, Jojo mengatakan, sapi bantuan Kementan itu adalah hak kelompok ternak Maju Jaya 2.

Baca juga: Penyebab 2 Ormas di Binjai Bentrok hingga 1 Orang Terkena Sabetan Parang

Menurut Jojo, yang berhak atas sapi bantuan Kementan itu adalah kelompok peternak yang diketuainya. Namun, belasan sapi itu justru dirampas oleh oknum ormas tersebut.

Pasalnya, kelompok ternak yang dipimpinnya itulah yang mengirimkan proposal. Selain itu, tim dari Kementan telah dua kali datang ke Desa Cilopang untuk memastikan kesesuaian daerah itu sebagai area ternak sapi.

"Kami yang legal, kami yang berhak menerimanya, kami yang ditunjuk kementerian sebagai peternak yang cocok, malah sapi kami dirampas," ujarnya.

Peternak diintimidasi ormas

Jojo menjelaskan, oknum ormas meminta para peternak untuk menandatangani surat yang menyatakan bahwa mereka tidak sanggup mengelola sapi bantuan Kementan.

Baca juga: Ketua Ormas di Bandar Lampung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Para peternak mendapat tekanan dari oknum ormas yang datang. Bahkan mereka menunggui para peternak hingga larut malam.

"Kami ditekan, di-press, ditungggui hingga tengah malam. Akhirnya sapi mereka angkut," ujar Jojo.

Menyeret nama Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang

Kepala dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman, terseret dalam kasus perampasan sapi milik kelompok ternak Maju Jaya 2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com