Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Perbatasan Indonesia–Malaysia di Nunukan Diblokade, Hasil Panen Padi Menumpuk di Gudang, BBM Digendong Melewati Hutan

Kompas.com - 09/07/2022, 07:07 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

"Saya kan guru honor, gaji enggak seberapa. Jadi mumpung sekarang musim tanam padi, kadang kita tawarkan jasa babat rumput dengan mesin, kadang menjual hasil kebun. Apa saja, asal ada untuk survive," katanya.

Baca juga: Jeritan Masyarakat Dayak Lundayeh, Sudah Terisolir, Jadi Korban Monopoli Harga

Belum lagi untuk mengajar bensin antre lama hanya mendapat jatah tiga liter.

"Jarak rumah ke sekolah itu sekitar satu setengah jam ketika normal. Kalau hujan lebih lama lagi karena jalanan jelek," tambah Donal.

Jeritan warga Krayan semakin melengking

Dataran tinggi Krayan memiliki geografis sulit, dan hanya bisa ditempuh melalui jalur udara dari kota kabupaten di Nunukan.

Akhir-akhir ini, pemandangan antrean BBM di APMS Krayan, selalu terjadi dari pagi sampai siang hari.

Satu motor dijatah tiga liter BBM, dan harus mengantre setelah mendapat kupon. Banyak dari mereka tidak mendapat kupon karena BBM sangat terbatas.

"Kondisi itu memaksa warga kami harus memesan BBM di Malaysia dengan harga mahal. BBM dalam jerigen digendong melewati hutan, dan dijual Rp 35.000 per liter," tutur Donal.

Untuk mendapat BBM, warga Krayan akan memesan ke penjual yang ada di Malaysia. keduanya lalu bertemu di masing-masing batas Negara untuk melakukan transaksi jual beli BBM.

Baca juga: Awal Mula Koperasi Penyuplai Bahan Pokok untuk Warga Krayan Kaltara, Belakangan Diduga Monopoli Harga

"Bukan masuk Negara mereka. Kan kita belum ada izin untuk masuk Negara orang," jelasnya. BBM tersebut kemudian digendong melewati hutan sebelum dijual eceran ke masyarakat.

Jika perbatasan yang dilewati adalah Long Midang – Ba’kelalan, tentu hanya menempuh beberapa jam saja.

"Namun jika yang dilewati adalah perbatasan antara Lembudud – Ba’rio, atau Long Layu – Ba’siuk, maka terkadang warga harus menginap dalam hutan," imbuhnya.

Hal lain yang tak kalah parah, adalah warga Krayan, tidak bisa menjual hasil panennya ke Malaysia.

Padahal, padi Adan khas Krayan, menjadi komoditas andalan masyarakat dan menjadi makanan favorit Sultan Brunei.

"Hasil panen menumpuk di gudang. Itu menurunkan semangat petani. Stok di gudang melimpah dan belum terjual sejak pandemi," lanjutnya.

Baca juga: Aksi Mogok Kapal Perbatasan Indonesia-Malaysia Berakhir: Kami Mengalah, Niat Kami Bukan Membuat Nunukan Bergejolak

Kronologis kasus

Masyarakat adat Dayak Lundayeh di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memblokade jalur Ba'kelalan Malaysia dan Long Midang, di perbatasan Indonesia, sejak Selasa (5/7/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com