Kendati begitu, diakuinya penjualan hewan kurban di masa PMK cukup berkurang. Ia menduga, para pembeli masih sedikit takut terhadap hewan ternak.
"Kalau penjualan agak kurang memang, pembeli agak lambat, mungkin memang pada takut. Biasanya mah dari jauh-jauh hari sebelum kurban udah pada laku, misalnya seperti sekarang tinggal beberapa hari lagi kalau normal mah pasti sisa dikit lagi," ungkapnya.
Arifin menjelaskan, harga domba mengalami kenaikan harga yang signifikan. Lantaran barang (domba) susah didapatkan.
"Kalau harga justru naik, soalnya dari peternaknya memang sudah naikin harga, susah barangnya (domba) memang. Biasanya normal harga dari peternak Rp 2,2 - 2,4 juta, sekarang Rp 2,8. memang naik Rp 300 - 400 ribu," tuturnya.
Ia sendiri menjual domba dengan harga yang variatif tergantung ukuran domba.
"Tergantung badannya, kalau yang kecil kayak gini harga Rp 2,5 - 2,7 kalau yang gede ini Rp 3 - 3,5 juta," katanya.
Lima hari jelang Idul Adha, ia dan penjual yang lain di Cikambuy sudah mengantongi tanda kesehatan dari Dinas.
Dengan adanya izin atau tanda kesehatan tersebut, ia berharap para pembeli tak ragu dengan barang dagangannya.
"Jadi keuntungan mah emang jauh turunnya biasanya bisa puluhan juta di musim kurban, sekarang mah belum nyampe, jadi ya semoga aja ini besok-besok bisa pada ke jual, kita mah nunggu aja," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.