Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi di Jateng Capai 4,97 Persen, Ganjar Siapkan Strategi Operasi Pasar

Kompas.com - 07/07/2022, 19:28 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyiapkan strategi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi 4,97 persen pada Juni 2022 di provinsi itu.

Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Juni 2022 adalah kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, angkutan udara, dan telur ayam ras.

Sementara penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga minyak goreng, daging ayam ras, bawang putih, angkutan antarkota, dan laptop/notebook.

Baca juga: Empat Strategi Antisipasi Pengendalian Inflasi

Ganjar Pranowo mengatakan, salah satu strategi jangka pendek yang diambil adalah menggelar operasi pasar terhadap sejumlah komoditas penyebab inflasi di enam daerah.

Enam daerah tersebut antara lain Kota Semarang, Surakarta, Tegal Purwokerto, Kudus dan Cilacap.

"Maka kalau hari ini kita lihat kita sudah 4 persen dan lebih artinya menurut saya ini sudah situasi merah. Kalau merah maka tindakan kita mesti luar biasa. Itu nasionalnya," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (7/7/2022).

Ganjar menyebut beberapa komoditas yang menyebabkan inflasi di Jawa Tengah yakni kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, angkutan udara, dan telur ayam ras.

"Menarik lagi di Jawa Tengah ini surplus semua, makanya ini surplus tapi kok harganya tinggi. Dugaan saya bawang merah sama cabainya piknik ke beberapa daerah yang lain yang membutuhkan," ucap Ganjar.

Ganjar mengatakan tidak menutup kemungkinan mengintervensi distribusi sejumlah komoditas di enam daerah tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani: Jika Inflasi Tinggi, Masyarakat Semakin Sulit Beli Rumah

"Ini enam kota besok akan kita ajak bicara apakah di tingkat kabupaten/kota itu sudah akan melakukan intervensi," ujarnya.

Apablia fluktuasi terjadi tinggi, maka langkah lain yang dilakukan Ganjar yakni potensi daerah akan digerakkan.

Misalnya dengan BUMD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) yang sudah menjadi Perseroda.

"(CMJT) dikasih penugasan public service obligation (PSO) agar meng-cover beberapa komoditas yang ada peluang untuk itu," katanya.

Ganjar mengungkapkan gas dan pupuk juga berpotensi mengalami kenaikan dan menimbulkan inflasi.

Hal ini diprediksi terjadi karena perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai. Untuk itu opsi pemberian subsidi dipertimbangkan.

Baca juga: Inflasi Melonjak 60 Persen, Sri Lanka Akan Berhenti Cetak Uang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com