Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2022, 05:20 WIB
Slamet Priyatin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Beberapa hari jelang Hari Raya Idul Adha, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kendal, Jawa Tengah, masih cukup tinggi.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Rabu (6/7/2022), masih ada kasus aktif 309 sapi yang positif PMK.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Pandu Rapriat Rogojati, 309 sapi yang positif PMK itu, tersebar di 10 kecamatan.

Baca juga: Panduan Lengkap Pelaksanaan Kurban di Masa Wabah PMK

Antara lain Kecamatan Patean 111 kasus, Pageruyung 44, Plantungan 19, Sukorejo 74, Kangkung 6, Patebon 7, Gemuh 8, Singorojo 17, Boja 5, dan kecamatan Limbangan ada 18 kasus.

“Dari 20 kecamatan di Kendal, ada 10 kecamatan yang mencatat kasus PMK pada hewan ternak, dan semuanya sapi,” kata Pandu.

Adapun total kasus PMK di Kendal, kata Pandu, mencapai 833. Rinciannya, kasus aktif 309, kasus baru 12, sembuh 503, mati 4, dan dipotong paksa 7 ekor.

“Setiap hari, petugas kesehatan dari kami juga berkeliling ke tempat penjualan hewan kurban untuk melihat kondisi kesehatan hewannya,” ujar Pandu.

Banyaknya kasus PMK yang menimpa hewan ternak turut memengaruhi penjualan hewan kurban jenis sapi di Kendal.

Edi Subiyanto, pedagang sapi di Desa Lanji, Kecamatan Patebon, dirinya mengalami penurunan hingga 30 persen.

Baca juga: PMK Merebak, Pasar Hewan di Buleleng Ditutup

Biasanya, dia menjual sapi kurban sekitar Rp 17,5-35 juta per ekor. Paling laku di kisaran harga Rp 20-25 juta per ekor.

“Sapi yang terjual baru sekitar 45 ekor. Padahal pada tahun-tahun sebelum ada wabah PMK, penjualan sapi untuk kurban sekitar 60 sampai 80 ekor, " kata Edy.

Edy menambahkan, dengan adanya PMK, dirinya harus menambah biaya untuk perawatan agar sapi-sapinya tetap sehat. Di antaranya membeli obat, vitamin, dan ramuan herbal. Rata-rata per ekor butuh biaya perawatan tambahan sekitar Rp 500.000.

Baca juga: Berkah di Balik Wabah PMK, Pedagang Kambing Kebanjiran Order Jelang Idul Adha

"Setiap hari harus dipantau, jadi harus lebih telaten. Kesehatan sapinya harus diperhatikan. Biaya perawatan bertambah buat beli obat, vitamin dan lain-lain kurang lebih 500 ribu untuk perawatan satu ekor sapi," ujarnya.

Edy menjelaskan, wabah PMK juga membuat dirinya sedikit kesulitan mencari sapi yang akan dijual. Sebab semua pasar hewan ditutup.

Untuk mencari sapi dagangan, dirinya harus keluar masuk ke kampung-kampung, yang juga membutuhkan waktu lebih lama lagi. “Saya harus jeli memilih sapi yang sehat," ujar Edy.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga Karimunjawa Khawatir Keberadaan Tambak Udang Picu Krisis Air Bersih

Warga Karimunjawa Khawatir Keberadaan Tambak Udang Picu Krisis Air Bersih

Regional
Pegawai Bank BUMN di Keerom Tipu Nasabah gara-gara Kecanduan Judi Online

Pegawai Bank BUMN di Keerom Tipu Nasabah gara-gara Kecanduan Judi Online

Regional
Satu Rumah di Balikpapan Hangus Terbakar, Dua Orang Tewas

Satu Rumah di Balikpapan Hangus Terbakar, Dua Orang Tewas

Regional
Pekerjaan Sektor Tambang di Bangka Belitung Lebih Diminati Ketimbang Pertanian

Pekerjaan Sektor Tambang di Bangka Belitung Lebih Diminati Ketimbang Pertanian

Regional
Banjir Rendam Sembakung Nunukan, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Banjir Rendam Sembakung Nunukan, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Regional
Mayat Pria Dekat Mal MPP Batam Ternyata Dibunuh Pasangannya

Mayat Pria Dekat Mal MPP Batam Ternyata Dibunuh Pasangannya

Regional
Bawaslu Lombok Tengah Sebut Pj Gubernur NTB Melanggar Netralitas ASN

Bawaslu Lombok Tengah Sebut Pj Gubernur NTB Melanggar Netralitas ASN

Regional
Sidang Senat Putuskan Rektor UIN Walisongo Semarang Lakukan Plagiasi, Hasil Sidang Sudah Disampaikan ke Kemenag

Sidang Senat Putuskan Rektor UIN Walisongo Semarang Lakukan Plagiasi, Hasil Sidang Sudah Disampaikan ke Kemenag

Regional
Pj Wali Kota Sawahlunto Dilantik, Gubernur Sumbar Beri PR Pemilu 2024

Pj Wali Kota Sawahlunto Dilantik, Gubernur Sumbar Beri PR Pemilu 2024

Regional
Bandar Judi 'Online' di Pekanbaru Ditangkap, Aset Senilai Rp 57,7 Miliar Disita

Bandar Judi "Online" di Pekanbaru Ditangkap, Aset Senilai Rp 57,7 Miliar Disita

Regional
Kronologi Tragis Pekerja Penggarap Sumur Tewas Saat Rambut Gondrongnya Terlilit Mesin Bor

Kronologi Tragis Pekerja Penggarap Sumur Tewas Saat Rambut Gondrongnya Terlilit Mesin Bor

Regional
Karyawan Swasta di Tanjungpinang Nekat Gelapkan Uang Ibadah Kurban

Karyawan Swasta di Tanjungpinang Nekat Gelapkan Uang Ibadah Kurban

Regional
Siswa SD di Konawe Sultra yang Dijitak Orangtua Temannya Alami Trauma, Polisi Segera Periksa Saksi

Siswa SD di Konawe Sultra yang Dijitak Orangtua Temannya Alami Trauma, Polisi Segera Periksa Saksi

Regional
Dugaan Pelecehan Seksual di UIN Salatiga, Polisi Sebut Belum Ada Laporan

Dugaan Pelecehan Seksual di UIN Salatiga, Polisi Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Banjir, 4 Jembatan di Krayan Rusak Parah, 54 Hektar Sawah Gagal Panen

Banjir, 4 Jembatan di Krayan Rusak Parah, 54 Hektar Sawah Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com