Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkades di Bima Ricuh, Warga Rusak Kantor Desa

Kompas.com - 06/07/2022, 20:18 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berakhir ricuh, Rabu (6/7/2022) sekitar pukul 12.00 Wita.

Kericuhan diduga akibat sejumlah kelompok pendukung Calon Kepala Desa (Cakades) tidak puas atas keputusan panitia. Yakni, terkait waktu pencoblosan untuk masing-masing dusun.

Peristiwa itu membuat salah seorang warga Dusun Ndanondere bernama Ikra (58), terpaksa dilarikan ke puskesmas akibat luka serius pada hidung setelah terkena lemparan batu oleh terduga pelaku berinisial UA (26).

Baca juga: Dibunuh Kakak Tiri, Makam Bocah 11 Tahun di Bima Dibongkar

Pelaku sempat dihakimi warga sekitar, namun berhasil melarikan diri. Karena geram, warga kemudian melampiaskan amarahnya dengan merusak kantor Desa Bajo.

"Harusnya, setelah dusun kedua, panitia memberikan kesempatan untuk warga di Dusun Ndanondere, karena jauh dari lokasi titik pencoblosan. Tapi, faktanya tadi mereka berikan kesempatan untuk warga dusun lain," kata Jumali, keluarga korban saat dikonfirmasi, Rabu.

Jumali mengatakan, ketegangan sejumlah kelompok pendukung dengan panitia itu berujung adu pukul, hingga terjadi pelemparan yang membuat salah seorang keluarganya luka parah.

Baca juga: Ibu di Bima Diduga Gigit Bayi Usia 5 Bulan hingga Tewas, Ada Bekas Gigitan di Pipi hingga Hidung Korban

"Pelaku pelemparan sempat kami hakimi tapi berhasil kabur dari kejaran. Kami sudah laporkan kasus ini ke Polsek Soromandi, semoga segera diamankan," ujarnya.

Kericuhan sempat mereda beberapa saat, namun kembali pecah setelah keluarga dari Dusun Ndanondere datang untuk menuntut aparat segera menangkap pelaku UA.

Mereka menyampaikan desakan itu sembari melempar kantor desa menggunakan batu dan kayu hingga membuat kaca dan atap rusak parah.

"Pelaku harus ditangkap, karena dia telah melempar keluarga kami yang tidak tahu apa-apa," kata Jumali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com