Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalapas Kendal Angkat Bicara soal Kasus Bocah Tewas Dianiaya di Atas Kapal

Kompas.com - 06/07/2022, 18:33 WIB
Slamet Priyatin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB atau Terbuka Kendal Jawa Tengah, Rusdedy membantah menjadi pemicu penganiayaan terhadap pelaku pencurian ponselnya di atas kapal.

Rusdedy mengklarifikasi terkait berita yang menyebut dirinya adalah pemicu penganiayaan terhadap bocah yang tewas tersebut.

Rusdedy dalam klarifikasinya mengucapkan belasungkawa dan turut berdukacita, serta mengutuk perbuatan penganiayaan terhadap korban.

Kronologi kejadian bermula pada Jumat (24 /6/ 2022) di atas Kapal Dharma Kencana VII tujuan Makassar. Dia kehilangan HP yang sedang dicas. 

Baca juga: Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Targetkan 20.000 Hewan Ternak Bisa Divaksin PMK

Usai shalat subuh, ia membuat laporan kehilangan di bagian informasi kepada petugas keamanan kapal.

Laporan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan membuka rekaman CCTV.

“Siang hari setelah shalat Jumat, saya diundang ke bagian informasi dan diberitahu bahwa pelaku pencurian telah tertangkap,” kata Rusdedy, pada Rabu (6/7/2022).

Di ruang informasi, lanjut dia, dirinya bertemu pelaku dan orangtuanya. 

Rusdedy menuturkan, dirinya sama sekali tidak menyentuh atau berbicara dengan pelaku.

“Saya hanya bertanya ke orangtuanya, dari mana dan hendak ke mana. Kemudian, saya meminta KTP, ternyata tidak ada. Dari situ saya bertanya ke sekuriti, kok bisa orang tidak punya KTP naik di atas kapal. Sekuriti menjawab, mungkin belinya di kantor cabang. Saya kemudian sampaikan beli tiket di mana pun harusnya pakai KTP,” ujar Rusdedy. 

Rusdedy mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV dan pengakuan pelaku dan orangtuanya, pelaku mengakui telah melakukan pencurian, dan HP hasil curiannya telah diserahkan ke orang lain. 

Ia kemudian menyerahkan masalah itu sepenuhnya kepada keamanan kapal, sebagai pihak yang berwenang di atas kapal dan meninggalkan ruangan tersebut.

Menurut Rusdedy, dirinya kembali duduk di kursinya.

Beberapa saat kemudian, ia melihat kedua orangtua pelaku hanya duduk-duduk santai di tempatnya. Rusdedy kemudian menghampiri yang bersangkutan.

“Lalu saya mengatakan kepada orangtua pelaku, kenapa kalian hanya duduk di sini. Itu kasihan, anaknya harus didampingi jangan ditinggal sendiri,” kata Rudedy.

Tapi, orangtua pelaku, lanjut Rusdedy, malah marah-marah dan berteriak jangan libatkan mereka. Orangtua pelaku disebut mengatakan anak itu ditindak dan dihukum saja.

Seluruh penumpang yang ada di lokasi pada saat itu, kata dia, mendengarkan ucapan orangtua pelaku.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com