Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Injak Gundukan Pasir, Warga Temukan Mayat Bayi Terkubur di Pantai Uringan Lombok Barat

Kompas.com - 06/07/2022, 12:41 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Warga Dusun Padang Reak, Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, geger dengan penemuan mayat bayi di Pantai Uringan.

Kapolsek Labuapi Iptu Agus Priyo Wahyono mengatakan, mayat bayi itu ditemukan pada Senin (4/7/2022), pukul 21.30 Wita.

Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Polres Lombok Barat Perketat Akses Masuk dan Keluar Hewan Ternak

“Berawal informasi masyarakat Dusun Padang Reak, sehingga tim unit reskrim dan anggota jaga Polsek Labuapi langsung menindaklanjuti terkait penemuan mayat bayi atau orok ini,” ungkap Agus saat dikonfirmasi, Rabu (6/7/2022).

Agus menuturkan, mayat bayi itu ditemukan seorang saksi bernama Zulkarnaen (34), yang baru saja pulang memancing di laut.

Zulkarnaen yang merupakan warga Dusun Bajur Kalijaga itu sedang berjalan bersama temannya di pantai. 

Saat berjalan, Zulkarnaen menginjak sebuah gundukan pasir. Ia pun curiga dengan gundukan pasir tersebut.

“Pelapor menginjak gundukan pasir dan pelapor merasa curiga akan gundukan pasir tersebut. Kemudian pelapor menunduk dan melihat ada selembar kain yang tertanam,” jelas Agus.

Melihat selembar kain tertanam, Zulkarnaen dan temannya menggali gundukan pasir tersebut. Mereka lalu menarik ujung kain yang terlihat hingga terlepas.

“Ternyata pelapor melihat mayat bayi orok dalam keadaan terbungkus kain warna coklat dan kuning dan kondisi bayi orok yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu, sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Agus.

Mendapati hal itu, Zulkarnaen melapor ke Polsek Labuapi. Polisi lalu menindaklanjuti laporan dan mendatangi tempat kejadian perkara.

“Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), melakukan olah TKP selanjutnya membawa Mayat bayi atau orok tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara. Untuk melakukan penitipan guna upaya penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," kata Agus.

Baca juga: Peternak di Lombok Barat Keluhkan Harga Sapi Turun hingga Rp 5 Juta Imbas PMK

Agus menambahkan, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

“Masih kita selidiki, siapa pelaku pembuang bayi atau orok tersebut,” kata Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Merapi Muntahkan Awan Panas, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Merapi Muntahkan Awan Panas, Dua Desa di Magelang Diguyur Hujan Abu

Regional
Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo 'Gemoy' Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Sekjen Gerindra Sebut Julukan Prabowo "Gemoy" Tak Menurunkan Substansi Demokrasi

Regional
Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Pria di Manggarai NTT Aniaya serta Bakar Istri dan Anak, 1 Tewas

Regional
Pengemis 'Elite' Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Pengemis "Elite" Seminggu Menginap di Hotel, Terjaring Razia Satpol PP Ponorogo

Regional
Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Kampanye Perdana, Prabowo Disambut Ribuan Santri di Ponpes Tasikmalaya

Regional
Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Hendak ke Pasar, Nenek di Lampung Diculik dan Dirampas Uangnya Rp 25 Juta

Regional
Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Pelajar di Bogor Tewas Dibacok Sepulang Sekolah, Bukan Kasus Pertama

Regional
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Minta Dukungan IKN Harus Ditambah agar Maksimal

Regional
Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Kisah Desa Megulungkidul Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kafe Anggur, Sumbang PAD Puluhan Juta

Regional
Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Ganjar Akan Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Hari Ini

Regional
Santri di Jambi Di-'bully' Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Santri di Jambi Di-"bully" Senior sampai Masuk RS, Orangtua: Saya Tak Mau Damai

Regional
TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

TKN Prabowo-Gibran soal Pernyataan FX.Rudy: Kita Jawab dengan Senyum

Regional
Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Kasus Penyiraman Air Keras di Solo Dipicu Sakit Hati, Korban Alami Gangguan Penglihatan

Regional
Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Tangis Bocah 10 Tahun di Riau, Teringat Sang Ayah yang Gugur Saat Tugas di Polairud

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com