Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Energi dari Desa Banyumas: Sudah Ada Pembangkit Tenaga Hidro, Warga Tolak Listrik PLN

Kompas.com - 05/07/2022, 18:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com – Di lereng selatan Gunung Slamet, hawa sejuk menyergap kulit setelah melintasi jalanan yang berkelok-kelok. Pepohonan yang rapat dan hijau menjadi penyegar sejauh mata memandang. Suara gemericik air yang berasal dari Telaga Pucung riuh berderai, seakan menyambut siapa saja yang datang.

Di bawah aliran kali kecil, sedikit menengok ke barat, akan tampak grumbul alias permukiman penduduk yang hanya terdiri atas puluhan rumah.

Pria paruh baya bernama Narto tinggal di sana, di RT 006/RW 005 Dusun Kalipondok, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Putri Cempo Solo Jalani Uji Coba Operasional Tahap Pertama

Narto masih ingat betul kegelapan yang menyelimuti rumah dan dusunnya kala mentari mulai turun ke peraduannya beberapa tahun lalu. Dari seantero Desa Cilongok, hanya grumbul itu saja yang tidak mendapat aliran listrik PLN.

Ketika cahaya surya habis tiba, Narto beserta keluarganya dan warga dusun yang berjumlah 70-an keluarga harus beradaptasi dengan gelapnya malam.

Sebelum tahun 2012, Narto dan sejumlah warga membangun kincir air dari kayu di aliran kali untuk memutar generator. Kecil saja skalanya, sekitar 60 watt, dan hanya mampu menghidupkan beberapa bohlam lampu untuk penerangan sejumlah rumah penduduk.

“Kincir air terbuat dari kayu. Generator pun bikin sendiri. Satu kincir itu paling dipakai oleh dua keluarga,” kata Narto kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (EDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan sistem kerja pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Rabu (29/6/2022). KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (EDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan sistem kerja pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Rabu (29/6/2022).

Menginjak tahun 2012, kincir air buatan sendiri digantikan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) bantuan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0701/Banyumas, bekerja sama dengan PT Indonesia Power, anak perusahaan PLN. Daya listrik yang dihasilkan PLTMH itu lantas disalurkan untuk menerangi sekitar 40 rumah.

Kepala Desa Karangtengah Karyoto mengatakan, PLTMH bantuan tersebut didasarkan atas keprihatinan bahwa sekitar 70 keluarga di Dusun Kalipondok belum teraliri listrik PLN. Energi dari sumber daya alam setempat, yakni aliran air, dirasa tepat untuk membangkitkan listrik guna menerangi grumbul.

Baca juga: PLN Minta Dana PMN Rp 10 Triliun di 2023, buat Bangun Pembangkit Listrik di Pelosok

“Seiring berjalannya waktu, ada kerja sama dengan berbagai pihak. Setelah itu, (PLTMH) berjalan kurang lebih beberapa tahun, lalu (luaran daya PLTMH) menjadi kurang maksimal. Hingga akhirnya ada bantuan dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah untuk membangun PLTMH baru,” tutur Kartoyo kepada wartawan rombongan Jelajah Energi Jawa Tengah.

PLTMH bantuan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah tersebut masuk tahun anggaran 2015 dan berkapasitas 15 kilowatt (kW) yang dibangun lebih tinggi dari PLTMH pertama, memanfaatkan aliran air dari Telaga Pucung pula.

Setiap warga yang mendapat aliran listrik dari PLTMH dipasangi meteran listrik dan mereka membayar sesuai tagihan sesuai kesepakatan, Rp 500 per kilowatt jam (kWh).

Banjir manfaat

Narto berpose di depan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Rabu (29/6/2022). KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU Narto berpose di depan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Rabu (29/6/2022).

Karyoto menuturkan, warga yang mengonsumsi listrik dari PLTMH hanya ditarik tarif Rp 500 per kWh. Taqrif tersebut dikumpulkan oleh pengurus yang bertugas merawat PLTMH serta mengatur dana.

“Yang lebih membanggakan, kami bisa berbagi kepada warga masyarakat dari hasil iuran warga (yang mendapat listrik PLTMH) itu tadi. Sampai hari ini, di buku kas pengurus ada sisa bersih Rp 20 juta lebih. Ini suatu kebanggaan bagi kami di Desa Karangtengah. Desa yang memanfaatkan energi terbarukan,” kata Kartoyo.

Baca juga: 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik di Daerah Dikebut Pengerjaannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com