"Pakan menggunakan rumput odot, kita juga punya kebun odot sendiri, nutrisi juga lebih banyak jika menggunakan odot," jelas Isroi.
Ia menjelaskan, rumput odot merupakan salah satu varietas rumput gajah (Pennisetum purpureum), sering dikenal dengan sebutan dwarf elephant grass atau mott elephant grass di luar negeri.
Tanaman ini mampu tumbuh pada saat musim kemarau dengan tanah yang tingkat kesuburannya rendah.
Ia menyebut, kelebihan domba dibanding kambing biasa ada pada kelunakan daging dan banyaknya daging yang dihasilkan.
Oleh karena itu, banyak dari para pembeli mulai beralih dari kambing ke domba.
"Daging lebih lunak, dengan waktu pelihara yang sama tapi domba bisa dapat daging dan ukuran yang lebih besar (daripada kambing). Kotoran juga bisa untuk pupuk, karena lebih cepat terserap tanah, berbeda dengan kambing biasa, pupuk ini mulai dilirik petani," ujarnya.
Baca juga: 18 Ekor Domba di Lamongan Terjangkit PMK, Pertama Kali Ditemukan di Desa Lopang
Untuk harga, domba ini dinilai Isroi sangat menguntungkan para peternak.
Bayangkan saja domba jenis dombat saat usia tiga bulan harganya bisa mencapai Rp 3-5 juta, sedangkan saat usia satu tahun Rp 12-14 juta.
Untuk jenis texel juga tidak jauh berbeda, usia tiga bulan Rp 2-3 juta, dan usia 1 tahun Rp 11-13 juta.
Sedangkan jenis marino dan dombos harganya hampir sama dengan texel, sedangkan domba gibas sama harganya dengan domba lokal.
"Harganya jauh sama domba lokal, kalau lokal satu tahun paling tinggi ya Rp 1 juta. Kita juga menyediakan domba dengan harga terjangkau, itu persilangan antara domba lokal dengan dengan dombat, texel atau marino," katanya.
Kelebihan dari persilangan ini adalah dagingnya lebih banyak dari domba biasa tapi harga lebih terjangkau, biasanya yang siap untuk kurban harganya sekitar Rp 3,5 juta.
Saat musim menjelang kurban seperti ini permintaan dari peternakannya mulai ramai dan harganya juga cukup tinggi.
Dijelaskan Isroi, Sentra Domba An Najah ini fokus untuk pengembangbiakan domba bukan pembesaran.
An Najah juga memiliki domba bibit unggul yang kemudian anakannya dijual kepada konsumen.