KOMPAS.com – Seorang kader Partai Demokrat berinisial MM (33) tewas setelah menjadi korban penganiayaan pada Senin, (04/07/2022), pukul 17.30 WIB.
Penganiayaan yang menimpa MM terjadi di depan rumahnya yang berada di Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Berikut adalah kronologi penganiayaan yang menewaskan MM.
Berdasarkan kesaksian adik MM, Santi (23), sang kakak tengah berada di rumah saat dua orang yang dikenal sebagai preman mendatangi kediaman mereka.
Menurut Santi, MM dan dua pelaku awalnya mengobrol seperti biasa karena MM pun diketahui mengenal dua orang yang mendatanginya itu.
Baca juga: Ada Dugaan Penganiayaan oleh Polisi, Keluarga Tahanan yang Tewas Lapor ke Propam Polda Sumsel
Namun, melihat cara bicara dan gerak-gerik dua orang tersebut, Santi menduga keduanya dalam keadaan mabuk.
“Setelah ngobrol, mereka sempat pulang. Gak lama, balik lagi sambil bawa senjata,” ujar Santi, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (05/07/2022).
Salah satu pelaku penganiayaan MM terlihat membawa senjata tajam berupa golok. Santi mengatakan, pelaku yang membawa senjata tersebut memanggil MM untuk keluar dari rumah dan langsung membacok MM.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan disaksikan oleh banyak warga setempat, termasuk ibu-ibu.
“Kami sebagai ibu-ibu enggak bisa apa-apa. Apalagi dia bawa golok, terus di sini juga ada saudara saya. Dia juga jadi korbannya, sekarang dijahit,” ungkapnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Kader Partai Demokrat di Bandung Ditangkap, 1 Orang Masih Buron
Saat itu, Santi menyaksikan sang kakak yang tidak bisa melawan dan dianiaya di depan rumahnya sendiri. Menurut Santi, warga sempat mengejar kedua pelaku yang melarikan diri.
MM pun langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan sebelum dipindahkan ke RS Cikopo Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Akibat dianiaya dengan senjata tajam, MM kehabisan darah sehingga dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Mengenai motif penganiayaan yang menimpa sang kakak, Santi mengaku tidak ada masalah antara MM dan kedua pelaku.
Namun, menurutnya, pelaku kerap membuat onar dan warga sekitar pun mengetahui hal tersebut.
Baca juga: SBY Didampingi Petinggi Partai Demokrat Ziarah Ke Makam Keluarga di Purworejo
“Sebenarnya memang enggak ada masalah satu sama lain, secara keluarga juga enggak,” ujar Santi.
Menurut keterangan Santi, MM yang berprofesi sebagai penjahit meninggalkan satu istri dan satu orang anak.
Selain bekerja sebagai penjahit, Santi mengatakan, MM juga aktif sebagai kader di Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.