Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Dinas Dukcapil Manokwari Hentikan Aksi Mogok, Pelayanan Kembali Normal

Kompas.com - 05/07/2022, 08:18 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menghentikan aksi mogok yang digelar sejak Kamis (30/6/2022). Kini, aktivitas pelayanan masyarakat kembali normal.

Aksi mogok itu sempat dilakukan para pegawai Dinas Dukcapil Manokwari sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan mereka yang diperiksa penyidik Polres Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Pegawai Disdukcapil Manokwari Tutup Sementara Pelayanan Masyarakat, Begini Duduk Perkaranya

Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Manokwari Rustam Effendi mengatakan, pelayanan masyarakat di kantor tersebut sudah normal.

Aksi mogok yang digelar para pegawai tak berlarut karena pelayanan masyarakat lebih diutamakan.

"Aksi mogok hanya sebagai sikap protes kami sebagai solidaritas pegawai Dukcapil terhadap aduan masyarakat ke Polres Kupang dan salah satu pegawai kami ditetapkan sebagai tersangka, sementara dia sudah menjalankan tugasnya dan proses hukum ini dinilai sepihak," kata Rustam Effendi di Manokwari, Senin (4/7/2022).

Ia berharap peristiwa itu menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, khususnya dalam mengurus berkas pindah domisili dari satu daerah ke daerah lainnya.

"Persoalan ini sudah kami laporkan ke tingkat Provinsi hingga Ditjen Dukcapil Kemendagri dan sementara dalam proses asistensi," katanya.

Rustam menegaskan, pelayanan publik terhadap pengurusan e-KTP, akta kelahiran, kartu keluarga, pindah domisili, berjalan normal tanpa dipungut biaya.

 

Sebelumnya, para pegawai Dinas Dukcapil Manokwari melakukan aksi mogok dengan memalang pintu masuk kantor di Jalan Pahlawan, Kelurahan Sanggeng, Manokwari Barat.

Mereka menutup pintu masuk dengan bambu dan kayu. Mereka juga memasang spanduk bertuliskan alasan menjalankan aksi tersebut.

Kasus itu bermula ketika seorang warga mengajukan permohonan pindah domisili ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kupang.

Warga sebelumnya tinggal di Manokwari, Papua Barat. Setelah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Manowkari, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kupang memproses permohonan warga itu.

Ternyata, suami warga itu tak terima dengan keputusan sang istri yang mengajukan permohonan pindah domisili tanpa persetujuannya. Sang suami lalu melapor ke Polres Kupang.

Polres Kupang memproses kasus tersebut dan memeriksa para pegawai Dinas Dukcapil Kupang dan Manokwari yang mengurus pemindahan itu sebagai saksi.

Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kombes Pol Aryasandi membantah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ditetapkan sebagai tersangka.

Petugas Dinas Dukcapil dari Manokwari dan Kupang diperiksa sebagai saksi.

Baca juga: Lagi, Orangtua Siswa di Manokwari Geruduk Sekolah karena Anaknya Tidak Lolos Seleksi

"Belum ada penetapan tersangka dari dinas" katanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu.

Kabid Humas mengatakan, Polisi baru menetapkan istri pelapor sebagai tersangka "Baru MN Istri Pelapor yang ditetapkan sebagai tersangka" jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com