Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi PMK, Hewan Kurban di Solo Diperiksa di Tempat Penjualan

Kompas.com - 04/07/2022, 22:36 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Solo, Jawa Tengah melakukan pemeriksaan hewan kurban di tempat penjualan Kawasan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Senin (4/7/2022).

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersebut dilakukan sebagai antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) menjalang Hari Raya Idul Adha.

Sekretaris DPKPP Solo Evi Wulandari mengatakan, ada ratusan hewan kurban yang diperiksa di tempat penjualan tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan semua hewan kurban dalam kondisi sehat.

"Di tempat penjualan di Mojosongo Alhamdulillah semuanya sehat," kata Evi di sela-sela pemeriksaan hewan kurban di Mojosongo, Jebres, Solo, Senin.

Baca juga: Masyarakat Muslim Singapura Sumbang Ribuan Hewan Kurban bagi Warga Kulon Progo dan Sekitarnya

Karena kondisinya sehat, pihaknya memberikan surat keterangan sehat kepada penjual hewan kurban.

"Kita selalu memberikan surat keterangan hasil pemeriksaan hewan tersebut. Surat ini bisa untuk di tempat penjualan, maupun nanti di tempat pemotongan," kata dia.

Evi menambahkan pihaknya telah menyiapkan 60 personel yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban di tempat-tempat penjualan di lima kecamatan.

Pemeriksaan ini meliputi tempat penjualan dan tempat penampungan seperti di masjid atau tempat yang melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Kemudian pemeriksaan akan dilakukan pada hari H penyembeliaan kurban. Para petugas akan melakukan pemeriksaan hewan kurban yang masih hidup maupun daging dari hewan kurban yang telah disembelih.

"Jadi dari petugas kita bekali pengetahuan tentang PMK. Ada beberapa tindakan tindakan atau persyaratan apabila ditemukan PMK pada hewan kurban. Terkait Fatwa MUI No 32 tahun 2022 apabila hewan terkena PMK masih dengan gejala yang ringan, dimana hewan tersebut masih mau makan minum maupun bisa jalan itu masih bisa dan sah sebagai hewan kurban," terang dia.

Baca juga: Cegah Kerumunan, Gibran Sarankan Panitia Kirim Daging Kurban Langsung ke Rumah Warga

"Namun dari tempat penyembelihan tersebut dipersyaratkan harus ada tempat untuk merebus. Jadi untuk kepala, ekor, kaki dan jeroan harus direbus selama 30 menit," sambung dia.

Sementara apabila ditemukan ada sapi yang memiliki gejala berat, maka tidak sah untuk hewan kurban.

Menurut Evi untuk sapi yang terkonfirmasi PMK di Solo ada sebanyak 26 ekor. Dari jumlah itu 12 ekor dinyatakan sudah sembuh dari PMK. Sedangkan sisanya masih pengobatan.

"Untuk yang sudah divaksinasi sampai hari ini ada 61 ekor sapi," katanya.

Pengelola tempat penjualan hewan kurban Mojosongo, Kiswanto (65) mengatakan, hewan kurban yang dijual ada sebanyak 160 ekor sapi dan 600 ekor kambing. Semuanya sudah dipesan.

Adapun harganya bervariasi mulai dari harga Rp 19,6 juta sampai Rp 24 juta untuk satu ekor sapi. Sementara untuk kambing dijual mulai dari Rp 2,1 juta sampai Rp 4,5 juta.

"Untuk jenisnya sapi yang kita jual ada madura sama lokal. Dan kambingnya ada Jawa dan lokal," terangnya.

Mengenai maraknya PMK, jelas Kiswanto telah melakukan antisipasi. Pihaknya selalu menyemprotkan cairan disinfektan. Kemudian untuk hewan ternaknya selalu dilakukan pemeriksaan dokter hewan.

"Jadi setiap hari doker ke sini untuk memeriksa. Terus pengunjung yang ke sini untuk membeli kita semprot dulu disinfektan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com