PURWOREJO, KOMPAS.com - Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai sentra pembuatan gula aren alami dan buah kolang-kaling.
Berhubung buah kolang kaling hanya dipanen saat bulan puasa, saat ini warga Desa Giyombong memproduksi gula aren.
Seperti yang dilakukan Indah Yumiati, Warga Kampung Mentasari Desa Giyombong. Setiap matahari mulai menampakkan sinarnya, kepulan asap hasil pembakaran kayu untuk memanaskan air nira selalu membumbung dari dapur wanita paruh baya ini.
Baca juga: Cek Fakta Sepekan: Hoaks Gula Aren Berformalin hingga Harimau Berkeliaran
Indah mendapat keahlian membuat gula aren dari sang Ibu yang diajarkan secara turun temurun di keluarganya.
Seolah sudah menjadi bagian hidupnya, membuat gula aren dilakukannya setiap hari dibantu anak-anaknya.
"Ya setiap hari mas, dari pagi hingga siang kita rebus itu airnya yang kita dapat dari kebun," kata indah sambil terus mengaduk air nira yang dimasak dengan menggunakan panci sederhana miliknya, Minggu (3/7/2022).
Panci yang dikenakan mulai menghitam dan usang saking kerap digunakannya.
Setidaknya, setiap hari, kurang lebih 5 kg gula aren diproduksi keduanya. Dalam sebulan, gula aren yang dihasilkan sekitar 1 kuintal.
Baca juga: Wabup Purworejo Resmikan Balai Rehabilitasi Narkoba: Tidak Perlu Dirawat ke Magelang
Banyaknya produksi memang dipengaruhi kondisi alam. Saat musim seperti ini, puluhan pohon aren milik Indah hanya sedikit yang bisa menghasilkan air nira.
Sebab, kadar sukrosa (pembentuk gula) nira aren berbeda tiap musimnya. Pada musim hujan, kadar sukrosa lebih rendah dibanding musim kemarau.
"20-an pohon tapi kalau yang ada airnya yang kita panen saat ini masih di bawah sepuluh pohon," kata Indah.
Gula aren Desa Giyombong diambil dari air nira pohon aren yang masih melimpah di wilayah tersebut.
Kebanyakan masyarakat Giyombong masih menggantungkan hidup dari menyadap pohon nira aren sebagai bahan baku gula aren khas Desa Giyombong.
Dengan ketinggian sekitar 1000 Mdpl, ribuan pohon nira akan banyak ditemukan di desa ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.