KOMPAS.com - Polisi tidak hanya bertugas untuk pengamanan, namun ada banyak kisah inspiratif di balik tugas-tugasnya yang dijalani untuk mengayomi dan melindungi masyarakat.
Polisi juga dikenal dekat dengan masyarakat terutama mereka yang berada di desa-desa, karena masih pengabdiannya untuk masyarakat luas.
Berikut ini kisah inspiratif polisi yang dihimpun Kompas.com, hingga dapat dijadikan teladan dan pelajaran.
Kisah Aipda Dwi Cahyo sempat viral karena sebuah video yang merekam dirinya menangis saat seorang siswa SD membasuh kakinya.
Hal ini bukan tanpa sebab, Babinkamtibmas Tegalpanggung, Danurejan, Kota Yogyakarta Aipda Dwi Cipto menjadi wali dari Akbar Eka Riyadi Santoso, siswa SD Widoro, Tegalpanggung yang membasuh kakinya.
Video yang merekam kebersamaan Aipda Dwi dan Akbar Eka terjadi saat momen wisuda siswa-siswi SD Widoro.
Aida Dwi datang sebagai wali dari Akbar Eka karena ibu bocah SD tersebut meninggal dunia dan sang ayah bekerja serabutan di luar kota.
Pria yang akrab dipanggi Pak Cip tersebut sudah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Tegalpanggung sejak tahun 2017.
Baca juga: Cerita Bripka Sutrisno Jadi Dalang Wayang Kulit, Sampaikan Pesan Cegah Meluasnya PMK di Wonogiri
Saat bertemu dengan Pak Cip, Akbar Eka tidak mau sekolah karena sang ibu, Siti Sulasiah sakit parah. Sang ibu pun dirawat di RS karena sakit ginjal.
"Kalau ada anak-anak kami jarang masuk sekolah atau apa, saya komunikasikan. Akbar saat itu tidak mau sekolah karena ibunya saat itu sakit. Dirawat disalah satu RS negeri. Sakitnya ginjal," ungkap Dwi, Jumat (1/7/2022).
Karena keterbatasan ekonomi, ibunya dibawa pulang ke rumah dan menjalani perawatan di rumahnya terletak di Tegalpanggung, Kota Yogyakarta.
Selama di rumah, ibunya hanya berbaring di kamar sederhana. Fasilitas perawatan ibunya saat di rumah pun hanya mengandalkan pihak kalurahan dan Puskesmas setempat.
Tak sanggup menahan rasa sakit yang berkepanjangan, sang ibu dari bocah itu menghembuskan napas terakhirnya.
Setelah upaya membujuk Akbar sekolah kembali, hingga akhirnya wisuda purna SD Widoro, keduanya terjalin kedekatan seperti selayaknya anak dan orang tua.
"Entah dia spontan apa bagaimana, tiba-tiba Akbar datang ke saya. Dia membasuh kaki saya. Karena walinya gak ada. Ibunya meninggal, ayahnya serabutan di luar kota. Saya ikut menangis saat itu," terang dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.