Dihubungi terpisah, Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Ni Putu Nonik Prianti mengatakan, gelombang atmosfer Rossby aktif di wilayah Nusa Tenggara Timur sejak 21 Juni 2022.
Nonik mengatakan, musim kemarau di Indonesia termasuk NTT pada tahun ini disertai dengan adanya fenomena La Nina, atau kemarau basah.
Suhu muka laut di wilayah NTT, kata dia, masih hangat, sehingga suplai uap air masih cukup banyak. Kemudian didukung kelembapan udara dari lapisan atas hingga bawah yang cukup basah.
Baca juga: Keroyok 3 Warga hingga Babak Belur, 26 Pria di Kupang Ditangkap
"Hal ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di NTT juga cukup tinggi," kata dia.
Dia menjelaskan, keberadaan siklon tropis Chaba di Laut Cina Selatan juga turut memengaruhi kondisi cuaca di NTT, karena menjadi daerah pertemuan dan belokan angin sehingga memberikan dampak pada peningkatan curah hujan.
Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga empat hari ke depan.
"Kami akan terus memonitor dan segera memperbarui informasi cuaca, jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.