BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebuah kastil ala abad pertengahan Eropa tampak berdiri kokoh di obyek wisata Fairy Garden. Kastil itu menjulang tinggi lengkap dengan ornamen era medieval.
Kastil itu berdiri di kawasan The Lodge Maribaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan berbagai wahana menarik dan peri-peri yang interaktif bak berada di negeri dongeng.
Suguhan menarik dengan konsep yang megah dipertontonkan kepada pengunjung. The Lodge Group meluncurkan pertunjukan baru bernama 'Fairy Garden Menyala' di mana bangunan kastil disorot dijadikan obyek pertunjukan video mapping.
Baca juga: Paket 1,6 Kg Ganja dari Medan Dikirim ke Lembang, Penerima Menghilang
Seketika, kastil itu dibuat menyala penuh warna dengan background gambar bergerak diiringi sound effect yang bercerita tentang kerusakan lingkungan.
CEO Fairy Garden Menyala, Heni Smith mengatakan, kastil menyala atau Kala ini sengaja disuguhkan dengan konsep wisata malam yang mengampanyekan gerakan menjaga lingkungan.
"Ini adalah rangkaian our movement kepada alam, sebelumnya kami sudah membuat hutan menyala di Tahura Bandung lalu dipindahkan ke Fairy Garden karena sudah mencapai target," ujar Heni saat ditemui, Kamis (30/6/2022).
Dalam pertunjukan video mapping itu, Fairy Garden ingin menyampaikan bahwa penebangan pohon yang dilakukan dengan skala besar dapat mendatangkan berbagai bencana alam.
Baca juga: Ampuh Sembuhkan PMK, Peternak Sapi Perah di Lembang Gunakan Ramuan dari Bahan Dapur
Cerita itu dibalut manis lengkap dengan talent yang berperan aktif dan interaktif dengan pengunjung yang hadir.
"Tujuannya untuk melestarikan alam melalui video mapping yang menarik bagi wisatawan sehingga lebih banyak lagi masyarakat akan pentingnya alam ini tentu dengan balutan pertunjukan yang menghibur," papar Heni.
Konsevasi alam tampaknya benar-benar ditunjukkan, secara konsisten gerakan menjaga lingkungan ini dilakukan dengan konsep yang konsisten dan tertarget.
"Hutan menyala sudah mencapai target 10.000 pohon. Lalu kita pindah ke Fairy Garden Menyala untuk mengampanyekan penanaman pohon dan pelestarian," kata Heni.
Pertunjukan video mapping ini sengaja digelar setiap hari pada malam hari dengan konsep wisata malam.
Satu pengunjung cukup merogoh kocek Rp 50 ribu sudah bisa menikmati kastil menyala (Kala) dan kastil rona flora (Kara).
"Dengan ini kami juga ingin mengangkat wisata alam Bandung. Jadi wisata tidak hanya siang hari, ada opsi berlibur yang menyenangkan," tutur Heni.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.