Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Solo Terima 100 Dosis Vaksin PMK, Disalurkan Bertahap

Kompas.com - 30/06/2022, 16:30 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerima sebanyak 100 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak dari Pemeritah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).

Agenda vaksinasi PMK telah diberlakukan sejak Selasa (28/6/2022), dan dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo.

Baca juga: Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Targetkan 20.000 Hewan Ternak Bisa Divaksin PMK

"Sekitar 100 vaksin sudah diterima. Kemarin Rabu (29/6/2022) telah disuntikkan, mencapai 36 ekor sapi," jelas Kepala DKPP Solo, Eko Nugroho, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Eko menjelaskan vaksin dilaksanakan secara bertahap, sehingga belum sepenuhnya tersalurkan atau disuntikkan kepada 340-an populasi sapi di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Karena ada beberapa tidak bisa divaksin. Ada ketentuan kalau untuk ternak yang bunting, tidak boleh divaksin. Lalu yang pernah sakit tidak dilaksanakan vaksinasi. Yang benar-benar sehat baru boleh divaksin," ujarnya.

Lanjut Eko, pihaknya belum memastikan kedatangan vaksin tahap kedua. "Kita menunggu tahap yang selanjutnya," katanya.

Lalu untuk pengawasan hewan ternak jelang Idul Adha 2022, DKPP Solo, telah melakukan beberapa antisipasi, mulai dari monitoring tempat-tempat penjualan hewan kurban dan menurunkan 60 orang terbagi dalam 5 Kecamatan.

"Melakukan pemeriksaan monitoring pada sapi-sapi yang sudah datang belum dipotong. Karena pada situasinya PMK kami tekankan pada teman-teman untuk lebih teliti," jelasnya.

Eko menjelaskan jika ditemukan tanda-tanda terinfeksi PMK, langsung dilaporkan dan ditindaklanjuti.

Sementara itu, total ada 18 ekor sapi yang tertular PMK dengan rincian 6 ekor sudah sembuh dan 12 ekor dalam perawatan.

Baca juga: Cara Peternak di Lombok Barat Obati PMK, Pakai Ramuan Tradisional hingga Cairan Pemutih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com