Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung dan Pemandu Lagu di Bengkulu Tewas Usai Karaoke, Korban Sempat Tenggak Minuman Keras

Kompas.com - 29/06/2022, 14:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga orang dikabarkan tewas usai karaoke di salah satu tempat karaoke di Bengkulu. Dua orang korban adalah pemandu lagu, dan satu korban adalah pengunjung karaoke.

Ketiga korban tewas diduga menenggak minuman keras oplosan pada Jumat (24/6/2022).

Para korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan. Namun pada Sabtu (25/6/2022), ketiganya dinyatakan meninggal dunia.

Terkait kasus tersebut, Kapolres Bengkulu AKBP Andi Dady mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Baca juga: 7 Fakta Miras Oplosan di Karawang, Tewaskan 9 Orang hingga Pemodal Masih Buron

Ia menyebut data sementara yang masuk ke polisi adalah dua orang yang meninggal diduga karena miras oplosan.

Menurutnya para korban menenggak miras sembari karaoke. Setelah pulang ke rumah, keduanya mengeluh sakit dan sesak napas.

"Jadi mereka itu meninggal bukan di lokasi karaoke tetapi setelah mereka pulang ke rumah kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggalnya di rumah sakit," kata Andi, Selasa (28/6/2022) dikutip dari Tribun Bengkulu.

Saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki apakah miras yang dikonsumsi tersebut diperoleh dari tempat karaoke tersebut atau didapat dari luar.

"Kita akan cari sumber dari minuman tersebut, apakah dari lokasi karaoke atau dibawa dari luar, apakah merk dalam negeri atau luar negeri, kita akan cari sehingga kita bisa mendapatkan penyebab kematian," ungkapnya.

Baca juga: Minum Miras Oplosan 8 Orang Tewas di Karawang, Ini Bahayanya Menurut Ahli

Dari hasil pemeriksaan medis, kedua korban meninggal dunia akibat keracunan yang diduga karena konsumsi miras oplosan.

"Bisa saja hal tersebut terjadi, karena terkadang miras ini dicampurkan dengan berbagai macam hal atau bahkan bisa juga karena miras ini sudah kadaluwarsa," ucapnya.

Korban sesak napas dan penglihatannya hilang

Mabuk.Thinkstock Mabuk.
Salah satu korban tewas adalah seorang pemandu lagu yang berinsial AW (22). Ternyata AW sempat dibawa ke RS Harapan dan Doa, Kota Bengkulu. Namun AW disarankan pulang.

Hal tersebut diceritakan ibunda AW, DA. Ia menceritakan kondisi anaknya saat pulang ke rumah usai karaoke pada Jumat (24/6/2022) dini hari.

ia mengatakan pada Jumat pagi, sang anak mengeluh pusing dan penglihatannya kabur.

"Anak saya itu pergi dari rumah bersama temannya, saat pulang itu tidak ada reaksi apa-apa, tapi pada pagi harinya baru ada reaksi matanya kabur dan kepalanya pusing," ujar DA ibunda AW saat ditemui dirumah duka, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Korban Tewas karena Miras Oplosan di Karawang Bertambah Jadi 9 Orang

Karena kondisi AW semakin buruk, keluarga pun membawa AW ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Jumat malam.

Namun sang anak disarankan pulang karena dianggap hanya syok dan tidak sakit.

"Malam Sabtu, saat kami bawa ke RS HD Kota Bengkulu, anak saya ditolak (konteksnya disarankan pulang, red) olah pihak RS, katanya anak saya hanya syok saja dan tidak sakit apa-apa," ujarnya.

Pihak rumah sakit pun menjelaskan, AW mengalami syok karena mendengar kabar salah satu teman AW yang ikut berkaraoke meninggal dunia.

"Bawa pulang saja anak ibu tidak sakit," ucap DA mengulangi perkataan pihak rumah sakit.

Keesokan paginya, pada Sabtu (25/6/2022) kondisi AW semakin parah.

Baca juga: Racikan Maut Miras Oplosan, Alkohol Dicampur “Citric Acid”, 8 Orang di Karawang Tewas Usai Menenggaknya

Perempuan 22 tahun itu mengalami sesak nafas dan penglihatannya menghilang. Pihak keluarga pun membawa AW ke RS Tiara Sela di Kota Bengkulu.

Saat tiba di RS Tiara Sela, AW langsung dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan darurat.

"Saat di IGD, cairan yang berada didalam tubuh anak saya di keluarkan dan tampak ada cairan warna hitam bekas minuman keras," ungkapnya.

Namun, setelah dilakukan pengurasan tubuh, AW pun tidak sadarkan diri hingga Sabtu (25/6/2022) malam, AW meninggal dunia di RS Tiara Sela.

Ibunda AW pun saat ini fokus merawat anak AW yang masih kecil dan meminta pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini.

"Kalau memang pihak kepolisian melakukan penyelidikan, tolong diselesaikan kasus ini," ujar DA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com