SUMBAWA, KOMPAS.com - Seorang marshal asal Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, NTB bernama Riski Septiansyah (18) ditabrak oleh crosser MX2 ketika race kedua MX2 di Rocket Motor Sirkuit Samota.
Akibat kejadian tersebut, Riski merasakan sakit pada bagian leher dan pinggang.
Video Riski Septiansyah (18) ditabrak crosser saat race kedua MX2, Minggu (26/6/2022), itu viral di media sosial.
Baca juga: IMI NTB Akan Biayai Pengobatan Marshal yang Ditabrak Crosser
Riski mengaku tidak bisa tidur nyenyak usai kena tabrak oleh crosser asal Perancis, Tol Vialle,di Sirkuit MXGP Samota Sumbawa, NTB.
"Saya kan sempat terpental dan terjatuh. Tadi pagi saya merasakan sakit di leher, lengan, dan di bagian dada," kata Riski, Selasa (28/6/2022), melalui sambungan telepon.
Sebelum ditabrak, kata Riski, dia sempat menghindari crosser saat keluar lintasan di trek Sirkuit MXGP Samota.
Namun, karena sudah dalam kondisi dekat dengan motor, Riski pun tertabrak di bagian badan sebelah kiri hingga terpental.
"Saya juga kaget pebalap itu kan keluar lintasan. Karena posisi sudah dekat di saya, jadi tidak bisa menghindar. Mungkin si rider itu terlalu jauh ambil jalur sehingga keluar lintasan," tutur Riski.
Baca juga: Finis di Posisi Ke-10, Ananda Rigi, Pebalap Asal Lamongan, Penuhi Target di MXGP Samota
Setelah mengalami insiden itu, Riski sempat meminta pulang karena sudah dalam kondisi kotor. Sepatunya pun robek.
"Saya sebenarnya tidak menunggu itu, tapi tidak ada yang minta maaf. Tidak ada juga yang ditemui saya, baik panitia maupun pebalap," katanya.
Baca juga: Ratusan Pebalap dan Kru Pulang ke Negara Asal Usai MXGP Samota Sumbawa
Riski juga mengaku bahwa setelah dia mengalami insiden tersebut, pihak panitia tidak memberikan perawatan medis.
"Kemarin itu cuma diberikan perawatan sebentar, tidak sampai dibawa ke ruang medis. Awalnya kan tidak merasa sakit, saya lanjutkan tugas," katanya.
Namun, dua hari selepas kegiatan MXGP, punggung sebelah kiri Riski mengalami rasa sakit. Dia juga mengaku mengalami memar di bagian pinggang dan kaki.
"Mungkin itu karena setang dan ban depan crosser itu kena kaki dan pinggang. Tadi pagi leher susah nengok ke kiri ke kanan. Kerasa ketarik begitu kan," kata Riski.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 28 Juni 2022
Remaja yang baru lulus dari SMK 2 Sumbawa Besar ini pun mengaku belum ada pihak panitia ataupun pemerintah setempat yang membantu Riski untuk melakukan pengobatan di Sumbawa.
"Saya tidak ada yang cari. Malahan saya cari dia (panitia dan pemerintah) untuk membiayai saya berobat," katanya.
Selama mengawal MXGP Samota of Indonesia di Sumbawa, Riski bersama 121 marshal dari empat kabupaten kota di Pulau Sumbawa, yaitu Dompu, Bima, Sumbawa, dan Sumbawa Barat, diberikan gaji sesuai kontrak kerja selama tiga hari sebesar Rp 600.000.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.