Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Pemulung Menabung 15 Tahun untuk Beli Sapi Kurban Seharga Rp 22 Juta

Kompas.com - 29/06/2022, 06:00 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

KENDAL,KOMPAS.com-Namanya Jumiah (80). Nenek yang tinggal seorang diri di rumahnya di Kampung Gagakan, RT 4 RW 2, Kelurahan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal, Jawa Tengah ini setiap hari bekerja sebagai pemulung alias pencari rosok.

Ia mulai berangkat bekerja sekitar jam 07.00 WIB dan pulang ke rumah jam 11.00 WIB.

Meskipun tua, Jumiah ingin hidup mandiri. Ia tidak mau hidup tergantung dengan anak-anaknya.

“Saya tinggal di rumah ini, dulu bersama suami dan 3 anak tiri. Sekarang suami sudah meninggal, dan anak-anak sudah berkeluarga,” kata Jumiah, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Sapi Kurban Jokowi Diduga Terinfeksi PKM, Ini Penjelasan Pemprov Kalbar

Jumiah yang ditemui di rumahnya bercerita, dirinya dulu berjualan makanan di depan rumahnya.

Ia beralih profesi sebagai pencari rosok sudah lebih dari 15 tahun.

Hal itu dilakukan karena ia hidup seorang diri setelah anak-anaknya menikah dan suaminya meninggal dunia.

Rosok yang ia cari setiap hari itu ia kumpulkan dan kemudian dijual.

Uangnya sebagian diberikan kepada anak perempuannya yang ragil untuk ditabungkan, kadang Rp 35 ribu kadang lebih.

Kini uangnya sudah terkumpul dan dibelikan sapi seharga Rp 22 juta untuk dikurbankan pada Idul Adha nanti.

Rencananya, sapi Jumiah akan disembelih di Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem Kendal.

Jumiah ingin kelak kalau sudah meninggal,  bersama suami, anak, dan saudara-saudara tercintanya, bisa naik sapi ke surga. 

“Awalnya saya ingin menabung untuk naik haji. Tapi saya kurban sapi dulu, biar saya dan keluarga kalau  mati nanti bisa naik sapi ke surga,” ujar Jumiah.

Jumiah yang setiap hari mencari rosok di sekitar Kendal kadang harus pulang naik becak ketika mendapat barang rosokan banyak.

Jika hasil dari mulungnya itu sedikit, Jumiah memilih jalan kaki. Sebab dirinya masih juat menggendongnya.

“Setelah bisa membeli sapi kurban, saya akan menabung lagi untuk naik haji,” jelas Jumiah.

Baca juga: Kisah Penjual Pecel dari Pati Menabung Rp 10.000 Selama 11 Tahun untuk Berangkat Haji

Terpisah, ketua panitia penyembelihan hewan kurban Masjid Besar Darul Muttaqin Kebondalem Khoirur Roziqin mengatakan, panitia sudah menerima sapi kurban dari Jumiah, untuk disembelih bersama hewan kurban lain di masjid.

Sapi tersebut dititipkan di penjual sapi untuk dirawat dan akan diambil sehari sebelum hari H Idul Adha.

“Saya sangat kagum dengan nenek Jumiah. Dia bekerja  kerja keras  sebagai pemulung, hasilnya kemudian ditabung dan dibelikan seekor sapi untuk kurban,” kata Rozikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com