Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Bertemu KemenPAN RB, Bupati Serang Masih Belum Punya Solusi soal Gaji 1.682 PPPK

Kompas.com - 27/06/2022, 19:20 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku belum mempunyai solusi terkait penyelesaian gaji sebanyak 1.682 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru.

Padahal, Tatu bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) telah bertemu dengan KemenPAN-RB pada Jumat (24/6/2022).

"Kami terus komunikasi dengan para PPPK (guru) yang lolos tes kemarim bagaiamana solusinya, jalan keluar supaya baik untuk semuanya. Sampai sekarang belum ketemu (solusinya)," kata Tatu kepada wartawan di Kantor Kecamatan Ciruas, Senin (27/6/2022).

Baca juga: 6 Bulan Berlalu, Kenapa Pemkab Serang Baru Sadar Gaji 1.682 PPPK Tak Ditanggung Pemerintah Pusat?

Dikatakan Tatu, dalam APBD tahun 2022 hanya menganggarkan gaji untuk PPPK yang direkrut oleh Pemerintah Kabupaten Serang saja.

Namun, lanjut Tatu, untuk PPPK formasi guru yang direkrut pada tahun 2021 oeh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak dianggarkan melalui APBD Kabupaten Serang.

"Tetapi yang direkrut oleh Kementrian Pendidikan langsung meminta data dari Dinas Pendidikan. Nah ini yang tidak terkomunikasikan dengan Pemda dan DPRD, kami tidak mendapatkan informasi bahwa akan ada PPPK dibuatkan slot gajinya," ujar Tatu.

Bahkan, kata Tatu, dalam Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima Pemkab Serang dari Pemerintah Pusat tidak terdapat anggaran untuk gaji PPPK.

Baca juga: Daerah Lain Jual Aset untuk Gaji PPPK, Ini yang Dilakukan Pemkab Serang

Tatu mengaku akan menjalin komunikasi dengan 1.682 PPPK formasi guru yang belum dibayarkan gajinya selama 6 bulan, dan belum menerima surat keputusan (SK) pengangkatannya.

"Kami berusaha di dinas pendidikan ini untuk berkomunikasi dengan yang lulus tes PPPK bagaimana SK diberikan tetapi kami belum bisa memberikan gajinya, karena uangnya tidak ada sama sekali, belum teranggarkan," kata Tatu.

 

Menurut Tatu, apabila pemerintah pusat menyerahkan kewenangan penggajian seluruh PPPK formasi guru maupun kesejatan tidak akan mampu karena keterbatasan APBD.

"Memang dari Pemda dan Pusat harus ada win-win, harus ada saling berbagi. Kalau tetap pemerintah pusat menyerahkan (kewenangan gaji) ke pemda kami tidak mampu," ucapnya.

Baca juga: 6 Bulan Gaji 1.682 PPPK Serang Tak Dibayar, Bupati: Tak Ada Anggaran, Kami Kira Dibiayai Pemerintah Pusat

Terkait penjualan aset untuk mendapatkan uang Rp 98 miliar untuk menggaji 1.682 PPPK, Tatu mengaku tidak memliki aset untuk dijual.

"Pemerintah Kabupaten Serang dalam proses pemindahan aset-aset Kabupaten yang ada di Kota, dan ini difasilitasi oleh KPK," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com