SEMARANG, KOMPAS.com - Peternak sapi di Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh. Pasalnya, harga sapi terjun bebas sejak adanya virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Peternak sapi Kandang Komunal Rejo Makmur Semarang, Nur Salim mengatakan, sapi seharga Rp 32 juta hanya dihargai Rp 8 juta sampai Rp 10 juta.
"Hal itu disebabkan penyakit PMK. Harganya anjlok 60 persen lebih," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (27/6/2022).
Baca juga: 192 Hewan Ternak Terpapar PMK, Palembang Jadi Zona Kuning
Padahal, lanjutnya, berbagai cara telah dia lakukan termasuk membeli antibiotik dan ramuan jamu untuk mengobati penyakit PMK yang diderita sapi miliknya.
"Sepekan bisa habis Rp 600 ribu, tapi tidak ada hasil," katanya.
Hal itu membuat Nur memotong sebelum sapi peliharaannya itu mati. Hal itu yang membuat harga sapi terjun bebas. Padahal sudah banyak yang memesan untuk kurban Idul Adha.
"Padahal kalau sehat semua, sapi jika dijual bisa sampai Rp 150 juta lebih. Tapi sekarang sudah mati semua," ucapnya.
Hal yang sama dikatakan, peternak sapi lain, Sutikno. Sejak adanya penyakit PMK dia juga mengalami kerugian hingga ratusan juta.
"Kerugian saya sudah sampai ratusan juta bisa sampai segitu," keluhnya.
Baca juga: 225 Ekor Ternak di Bandung Barat Terpapar PMK Setiap Hari, 25.000 Dosis Vaksin Disiapkan
Sampai saat ini, Sutikno mempunyai 24 ekor sapi yang akan dipersiapkan untuk dijual menjelang Hari Raya Idul Adha. Namun hanya hitungan jari yang belum terkena PMK.
"Sudah 21 ekor sapi yang sudah terkena PMK. Saat ini tinggal 3 sapi yang belum, tinggal menunggu giliran," kata dia.
Saking banyaknya yang terkena virus PMK, sudah banyak sapi yang terpaksa dipotong untuk menghindari penularan yang lebih luas.
"Sudah ada 4 sapi yang sudah kita potong," imbuhnya.
Baca juga: Terima 2.500 Dosis Vaksin PMK, Bupati Magetan: Masih Kurang...
Berbagai cara telah dia lakukan untuk mengobati hewan ternaknya yang terkena virus PMK. Baik melalui obat tradisional maupun dari dokter.
"Obat tradisional sudah kita berikan namun masih banyak yang terkena PMK. Saya juga sempat memanggil dokter," ujarnya.
Menurutnya, penularan virus PMK begitu cepat. Hampir setiap hari hewan ternak yang terkena PMK dalam satu kandang selalu bertambah. Hal itu membuatnya bingung.
"Kalau hitungan hari bisa sampai 1-3 hewan ternak yang bertambah," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.