BUTON, KOMPAS.com - Kakek Usman (53), warga desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, mengaku selain menangkap buaya, dirinya pernah juga menangkap ular piton ukuran besar seorang diri.
Ia menangkap ular piton dengan menggunakan kayu balok.
"Kalau tangkap buaya kali ini, tapi tangkap ular piton (pernah). Ularnya pernah besar," kata Kakek Usman, saat dihubungi via telepon, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Korban Serangan Buaya Ditemukan Tewas, Pakaian Masih Melekat dan Hanya Alami Luka Robek di Betis
Kakek Usman mengaku dalam menangkap hewan-hewan yang memiliki ketakutan. Apalagi menangkap dan mengikat buaya seorang diri.
"Ketakutan ini tetap ada, menghadapi binatang buas seperti ini tetap ada ketakutan, hanya jika ada buaya di kebun jadi takut juga, jadi harus berani," ujarnya.
Ia menambahkan, sungai Malaoge yang berada di Desa Ambuau Indah ini merupakan habitat buaya dan setiap hari terlihat reptil ini selalu muncul di atas permukaan sungai.
"Buaya ini banyak di sungai, tidak tahu apakah ini buaya yang kemarin (suka makan korban) atau buaya yang lain. Pada akhirnya sudah banyak korban di sini," ucap Kakek Usman.
Usman mengaku belum pernah menangkap buaya selama ini dan baru kali dirinya berhasil menangkap dan mengikat buaya.
"Tangkap buaya belum cuman jiwa membantu tinggi, karena di sekitar lingkungan saya ini banyak yang menonton, kalau saya selalu didepan," ujar dia.
Baca juga: Aksi Pria di Buton, Tanpa Takut Tangkap Buaya Raksasa Seorang Diri Hanya Pakai Tali
Usman mengatakan, pekerjaan setiap harinya merupakan buruh bangunan di desanya.
Ia memiliki 7 orang anak dan satu orang cucu. 2 orang telah menyelesaikan kuliahnya. Sedangkan 3 orang anaknya tidak melanjutkan kuliah karena tidak punya biaya.
Sebelumnya, Usman (53), seorang kakek warga Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, menangkap seekor buaya raksasa seberat 1 ton seorang diri, Sabtu (25/6/2022) pagi.
Ia menangkap buaya dengan hanya menggunakan tali sepanjang tiga meter.
"Saya melihat buaya besar di kebun ini, kebetulan ada tali, saya ambil itu tali saya sampaikan teman halangi sampai dia lari. Saya ikat jangan ekornya dan saya ikat di pohon kelapa," kata Kakek Usman saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (25) /6/2022).
Baca juga: Cerita Kakek Usman, Tangkap Buaya 1 Ton Seorang Diri di Buton
kemudian mencari tali lain dan mengikat bagian kepala buaya. Beberapa orang warga lainnya hanya merekam aksi Kakek Usman mengikat buaya.
Tak butuh waktu lama, hampir sekitar sejam, buaya tersebut sudah berhasil menikmati.
Menurut Kakek Usman, buaya tersebut berada di area perkebunan warga karena terserat banjir yang terjadi beberapa hari lalu.
"Beberapa hari lalu di kebun ini semuanya penuh dengan air (banjir). Jadi, anggapan ini sudah habitatnya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.