KOMPAS.com - Belum lama ini publik dihebohkan dengan beredarnya dua video pengemis yang marah karena tak diberi uang.
Kejadian pertama terjadi di Probolinggo, Jawa Timur, seorang perempuan yang sedang makan di sebuah warung makan tiba-tiba ditoyor oleh pengemis wanita karena tidak diberi uang.
Kemudian, kejadian kedua terjadi di Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di perempatan Arteri Puri Anjasmoro, seberang POM bensin.
Baca juga: Viral, Video Perempuan Ditoyor Pengemis karena Tak Beri Uang, Ini Tanggapan Satpol PP
Seorang pengemis pria melempar sandal ke arah pengendara, pria itu marah karena tidak diberi uang.
Terkait dengan kejadian itu, Pengamat Sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Abdullah Idi mengatakan, tindakan itu suatu bagian dari sebuah kejahatan.
"Kalau meminta dan orang yang diminta tidak ada ya tidak boleh itu," kata Guru Besar Sosiologi ini, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Viral Tak Dikasih Uang, Pengemis di Semarang Malah Lempar Sandal ke Arah Kaca Pengendara
Kata Abdullah Idi, meski seorang pengemis, harusnya memiliki etika, banyak juga pengemis yang meminta-minta dan menjaga sopan santun.
"Kalau melihat dari kejadian itu, saya menilai bukan pengemis tapi ada jiwa premannya sedikit," ujarnya.
Abdullah mengatakan, apa yang dilakukan para pengemis ini bisa dipidanakan. Sebab, sambungnya, hal itu dilakukan dengan sadar.
Baca juga: Pengemis yang Viral karena Lempar Sandal ke Pengendara Ditangkap Polisi, Bukan Warga Semarang
"Menurut saya pasti ada undang-undang terkait yang mengatur itu," ujarnya.
Kata Abdullah Idi, seseorang melakukan pekerjaan mengemis itu adanya motivasi sosial ekonomi, bisa pribadi, keluarga.
Baca juga: Pelanggan yang Kepalanya Ditoyor Pengemis karena Tak Beri Uang, Memaafkan dan Doakan Pelaku
Apalagi, sambungnya, ada pengemis musiman di bulan puasa dari daerah-daerah.
"Ini sebenarnya tanggung jawab pemerintah bagian dari Dinas Sosial. Ini Sebenarnya faktor ekonomi," ujarnya.
Kata Abdullah Idi, sebenarnya mereka ini mau bekerja, tapi dengan jalan pintas yakni dengan meminta-minta.
Seharusnya, sambungnya, pemerintah memberikan solusi kepada mereka dengan memberikan pelatihan, edukasi, dan training sehingga para pengemis tidak kembali ke jalan.
Baca juga: Pengemis di Semarang Lempar Sandal ke Pengendara Mobil Punya Riwayat Gangguan Jiwa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.