PONTIANAK, KOMPAS.com - Kasus dugaan pembunuhan terhadap Susanto (62), seorang pemilik toko ban di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) terungkap.
Tersangka pembunuhan telah ditangkap. Dia pria berinisial RN (27). Tak lain adalah karyawan di toko ban milik korban.
"Tersangka ditangkap tanpa perlawanan saat tidur di indekosnya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sintang AKP Idris Bakara saat dihubungi, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Pemilik Toko Ban di Kalbar Ditemukan Tewas dalam Karung
Menurut Bakara, pengungkapan kasus tersebut berawal dari rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan tersangka cekcok dengan korban.
"Setelah cekcok, tersangka mengambil sepotong besi dan memukulkan ke kepala korban," ujar Idris.
Menurut Idris, korban kemungkinan langsung tewas saat dipukul dengan potongan besi.
Kemudian, dini hari pukul 02.00 WIB, tersangka membungkus jenazah korban menggunakan kardus dan dimasukkan ke dalam karung plastik.
"Kemudian jemazah korban dibuang di bawah jembatan," ucap Idris.
Baca juga: Rombongan Pengantar Jenazah di Makassar Diserang Orang Tak Dikenal, Polisi Tangkap 2 Pelaku
Sebelumnya, Susanto (62), seorang pemilik toko ban di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) ditemukan tewas.
Jenazahnya ditemukan di dalam sebuah karung di bawah Jembatan Rokan Penyanggak, Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Jumat (24/6/2022).
"Diduga korban pembunuhan," kata Kapolres Sintang AKBP Tommy Ferdian kepada wartawan, Jumat sore.
Menurut Tommy, sebelum jenazahnya ditemukan, Susanto telah dilaporkan hilang pada Kamis (16/6/2022).
Tommy menerangkan, tetangganya merasa curiga karena selama 11 hari, korban tidak ada kabar serta membuka toko.
"Dari laporan itu, kami melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di toko korban," ucap Tommy.
Pihak kepolisian, lanjut Tommy, melakukan olah tempat kejadian perkara di toko korban dan mendapati percikan darah di sejumlah tempat di toko korban.
"Saat dilakukan penyelidikan, ditemukan bercak darah di kursi kasir tempat biasa korban duduk," kata Tommy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.