Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guntur Soekarno Ajak Gelorakan Kembali Pendidikan Budi Pekerti dan Pembangunan Karakter Bangsa

Kompas.com - 24/06/2022, 22:19 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Putra Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra atau Guntur Soekarno menilai ada yang hilang dalam pendidikan dan pengajaran pada generasi muda, generasi tua, bahkan lanjut usia (lansia) di era saat ini.

Menurut dia, pendidikan dan pengajaran yang hilang tersebut adalah pendidikan budi pekerti dan pembangunan karakter bangsa.

Dia menyampaikannya dalam pidato kunci talkshow bertema “Menggali Gagasan Trisakti, Menggelorakan Budaya Bangsa dan Kearifan Lokal", diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerja sama dengan Kompas didukung Bank Jateng, Jumat (24/6/2022).

Baca juga: Polemik Kader Celeng di PDI-P, Puti Guntur Soekarno: Dalam Politik Selalu Ada Dinamika

"Dulu kita mengenal di sekolah itu ada pendidikan budi pekerti. Saya sekarang ingin bertanya pada pak menteri, pendidikan budi pekerti masih ada tidak sih? Sejauh saya tahu ini sudah tidak ada," kata Guntur.

Putra proklamator ini menceritakan, dulu Presiden Soekarno mendirikan Lembaga Pembina Jiwa Revolusi yang dipimpin oleh Roeslan Abdulgani.

Lembaga ini tugasnya adalah memberikan indoktrinasi mengenai pentingnya pendidikan jiwa dan karakter bangsa.

Namun, ungkap Guntur indoktrinasi mengenai pentingnya pendidikan jiwa dan karakter bangsa sekarang tidak ada.

"Saya lihat era Reformasi sekarang tidak ada (pendidikan jiwa dan karakter bangsa)," ungkap kakak kandung Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri ini.

Oleh karena itu, Guntur mengajak seluruh peserta yang hadir dalam talkshow menggelorakan kembali pendidikan budi pekerti dan pembangunan karakter bangsa.

Karena pendidikan budi pekerti dan pembangunan karakter nasional merupakan satu-satunya solusi bagi generasi muda maupun tua sekarang mengetahui kepribadian bangsa Indonesia.

"Jadi melalui forum ini saya mengajak semua yang hadir, termasuk Pak Kasad, mari kita bicara pada menteri supaya mengadakan kembali pendidikan budi pekerti dan nation character building," kata Guntur.

"Itu satu-satunya solusi yang bisa kita ajarkan supaya generasi muda dan tua tetap mengetahui kepribadian bangsa Indonesia," lanjut dia.

"Termasuk juga dengan adanya indoktrinasi nasional dan character building, kesadaran politik bangsa Indonesia akan menjadi lebih tinggi dan lebih sadar akan kewajibannya sebagai warga negara," jelas Guntur.

Baca juga: Guntur Soekarno Turun Gunung untuk Menangkan Puti di Pilkada Jatim

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kembali Terjadi, Satu Remaja Tewas dalam Tawuran Pelajar di Brebes

Kembali Terjadi, Satu Remaja Tewas dalam Tawuran Pelajar di Brebes

Regional
2 Hektar Lahan di Gunung Sumbing Kembali Terbakar, 78 Petugas Diterjunkan Padamkan Api

2 Hektar Lahan di Gunung Sumbing Kembali Terbakar, 78 Petugas Diterjunkan Padamkan Api

Regional
Sempat Mangkir, Terpidana Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Dieksekusi

Sempat Mangkir, Terpidana Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Dieksekusi

Regional
Banten Tetapkan Status Darurat Kekeringan

Banten Tetapkan Status Darurat Kekeringan

Regional
10 Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada Warisan Budaya UNESCO

10 Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada Warisan Budaya UNESCO

Regional
Siswa MA di Demak Bacok Gurunya Diduga Simpan Dendam

Siswa MA di Demak Bacok Gurunya Diduga Simpan Dendam

Regional
DKPP Terima 262 Aduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik, 7 Aduan Penyelenggara Pemilu dari Banten

DKPP Terima 262 Aduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik, 7 Aduan Penyelenggara Pemilu dari Banten

Regional
Terima Undangan Rakernas PDI-P IV, Gibran: Jumat Berangkat

Terima Undangan Rakernas PDI-P IV, Gibran: Jumat Berangkat

Regional
Puluhan Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas PT Medco, Sempat Cium Bau Telur Busuk

Puluhan Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas PT Medco, Sempat Cium Bau Telur Busuk

Regional
SDI Wolooka Nagekeo Terbakar, 3 Ruang Kelas Hangus

SDI Wolooka Nagekeo Terbakar, 3 Ruang Kelas Hangus

Regional
Innova Reborn Ringsek Usai Hantam 2 Truk di Palembang, 3 Orang Terluka

Innova Reborn Ringsek Usai Hantam 2 Truk di Palembang, 3 Orang Terluka

Regional
Baru Sepekan Lengser, Eks Walkot Palembang Harnojoyo Diperiksa Jaksa

Baru Sepekan Lengser, Eks Walkot Palembang Harnojoyo Diperiksa Jaksa

Regional
Kurir Sabu Fredy Pratama Mengaku Diperintahkan Ganti KTP Tiap Ganti Hotel

Kurir Sabu Fredy Pratama Mengaku Diperintahkan Ganti KTP Tiap Ganti Hotel

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen Bermula Saat Sopir Truk Kesulitan Memindahkan Persneling

Kecelakaan Maut di Bawen Bermula Saat Sopir Truk Kesulitan Memindahkan Persneling

Regional
Keluhkan Upah Jateng Terendah se-Indonesia, Buruh Minta Pj Nana Naikkan UMP 15 Persen

Keluhkan Upah Jateng Terendah se-Indonesia, Buruh Minta Pj Nana Naikkan UMP 15 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com