Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: Pemikiran Soekarno terhadap Indonesia dapat Pengakuan Kuat Publik

Kompas.com - 24/06/2022, 19:49 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas menyatakan, pemikiran Soekarno terhadap bangsa dan negara Indonesia mendapat pengakuan yang kuat dan solid dari publik.

Ini diketahui berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas melalui telepon periode 11-13 Juni 2022 dengan melibatkan sebanyak 510 responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi.

Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: PSI dan Partai Elektabilitas di Bawah 1 Persen

Dalam survei itu ada empat pertanyaan yang disampaikan kepada responden dengan menjawab benar atau tidak:

1. Bung Karno merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia.

2. Bung Karno merupakan sosok yang merumuskan konsep Pancasila.

3. Bung Karno berhasil mewujudkan perdamaian dunia dengan menjadi pelopor Konferensi Asia Afrika.

4. Bung Karno merupakan penggagas konsep Trisakti.

Peneliti Litbang Kompas, Christian Marides Marpaung mengatakan, pemikiran Soekarno terhadap keempat aspek ini mendapatkan pengakuan yang solid dari publik.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 3 Partai Ini Jadi Idaman Generasi Muda

Bung Karno merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia mendapat pengakuan 97,9 persen, Bung Karno merupakan sosok yang merumuskan konsep Pancasila 82,3 persen.

Kemudian Bung Karno berhasil mewujudkan perdamaian dunia dengan menjadi pelopor Konferensi Asia Afrika 86,4 persen dan Bung Karno merupakan penggagas konsep Trisakti 52,0 persen.

Kendati demikian, lanjut Christiab publik masih banyak yang belum mendengar tentang konsep Trisaksi yang digagas oleh Bung Karno.

Ketika mereka ditanya tentang konsep Trisaksi yang digagas oleh Bung Karno, sebanyak 55,1 persen responden menyatakan tidak pernah mendengar.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 67,7 Persen Teguh Pilih Capres Pilihan, Tak Peduli Partainya

"Jadi mereka tahu Trisaksi adalah hasil pemikiran Bung Karno, tetapi ketika kami tanya lebih jauh pernah dengar tidak konsep Trisaksi itu sendiri secara utuh 55,1 persen menyatakan belum pernah dan hanya 37,1 persen yang menyatakan pernah sisanya menyatakan tidak tahu," ungkap Christian dalam talkshow bertema “Menggali Gagasan Trisakti, Menggelorakan Budaya Bangsa dan Kearifan Lokal" yang digelar Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan Kompas didukung Bank Jateng di UNS Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/6/2022).

Mengenai kontribusi pemikiran Soekarno bagi bangsa Indonesia saat ini di bidang sosial dan budaya, jelasnya responden menempatkan tradisionalisme/ nasionalisme pada posisi teratas.

Disusul kemudian pelestarian kebudayaan dan toleransi antarsuku serta agama.

"Jadi kita lihat bahwa nasionalisme, pelestarian kebudayaan dan toleransi antar suku dan agama adalah sumbangsih pemikiran paling penting dari Bung Karno di bidang sosial-budaya," kata Christian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com