Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampel Bangkai Kambing di Sungai Serang Negatif PMK, Penyebab Kematian Belum Diketahui

Kompas.com - 24/06/2022, 16:28 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Hasil pemeriksaan terhadap bangkai kambing yang dibuang di Sungai Serang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang telah keluar. Sampel bangkai kambing tersebut menunjukkan hasil negatif penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu mengatakan, meski hasil menunjukkan negatif penyakit mulut dan kuku (PMK), tapi akan dilanjutkan pemeriksaan lebih lanjut.

"Indikasi awal memang ada tanda-tanda seperti penyakit mulut dan kuku, tapi ternyata negatif. Tapi ini akan dicek lebih lanjut kemungkinan adanya penyakit yang lain," terangnya, Jumat (24/6/2022).

Sunu mengungkapkan, jenis ternak yang ditemukan sebagian besar adalah domba. Selain itu juga ditemukan kambing.

"Jenis kelamin yang ditemukan berjenis kelamin betina, usia dewasa," ujarnya.

Baca juga: 97 Bangkai Kambing Dibuang ke Sungai, Bupati Semarang: Kita Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan Sampel

Bangkai tersebut memiliki tanda klinis antara lain pembengkakan badan dan ditemukan lesi pada lidah. Selain itu, terdapat tanda berupa angka yang dikalungkan di leher.

"Penyidikan epidemiologi dilakukan petugas dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang pada 21 Juni 2022, dilanjutkan Direktorat Kesehatan Hewan bersama Balai Besar Veteriner Wates pada 22 Juni 2022," kata Sunu.

Sunu menambahkan, dari temuan tanda nomor pada leher di hampir semua bangkai, mayoritas berjenis kelamin betina. Kemungkinan hewan tersebut merupakan ternak indukan.

"Bisa jadi ini ternak indukan yang telah ditandai untuk tujuan tertentu seperti pengadaan untuk pembibitan atau tujuan lainnya, di mana ternak-ternak ini bisa jadi ditransportasikan dari satu daerah ke daerah lainnya," paparnya.

Dia tak bisa memastikan penyebab kematian sebelum hewan-hewan tersebut dibuang ke alirkan sungai.

"Namun, ada indikasi bahwa ternak dalam kondisi tidak sehat sebelum terjadi kematian. Kondisi tidak sehat tersebut bisa diakibatkan oleh faktor stres saat perjalanan atau juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi penyakit," terang Sunu.

Rekomendasi atas kejadian ini, lanjut Sunu, perlu dilakukan penelusuran lebih mendalam terkait sumber penyebab kejadian kematian.

"Termasuk melakukan penyidikan lanjutan ke daerah lain yang menjadi sumber ternak dan daerah yang akan menerima ternak tersebut," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 97 bangkai kambing dan domba dibuang di Sungai Serang, tepatnya di Desa Susukan dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa pada Selasa (21/6/2022) dan diteruskan ke kepolisian dan Gugus Tugas PMK Kecamatan Susukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com