Karena itu, Opah yang punya kebun dan sawah garapan di kampung seberang mau tidak mau memaksakan diri tetap menyeberangi jembatan ini.
“Tapi harus hati-hati jalannya, pelan-pelan, kalau pas di tengah itu kaki gemetar karena talinya bergoyang-goyang,” ujar Opah.
Tak beda jauh dengan Opah, Rustandi (35) juga mengaku masih menggunakan jembatan ini kendati kondisinya membahayakan.
Setiap pagi ia pergi ke seberang sungai untuk mencari rumput buat pakan ternak.
“Takut juga, apalagi saat berada di tengah, soalnya banyak sambungan kawat, takut nyangkut ke pakaian,” kata dia.
Rustandi mengungkapkan, kondisi jembatan sudah sangat tidak layak. Selain kawat-kawat pengikatnya sudah berkarat, posisi jembatannya juga sudah miring.
“Jadi yang sering dipakai hanya satu sisi saja yang ini. Kalau satunya lagi kayaknya sudah tidak kuat, bahaya,” ujar Rustandi.
Perbaikan Seadanya
Namun, Rustandi tak ingin berpangku tangan dengan kondisi ini. Bersama warga lain, mereka sedang berupaya untuk memperbaiki jembatan ini.
Saat ini, warga tengah bergotong-royong mengumpulan kayu dan bambu untuk dijadikan alas jembatan.
Namun, upaya tersebut terkendala, karena memerlukan tali sling dan kawat sebagai pengikatnya.
Selain itu, ada beberapa kawat dan tali sling yang harus diganti atau ditambal supaya lebih kuat.
“Kalau bambunya ini sudah ada, tinggal pasang, tapi harus ada kawat dan sling, belum ada, warga tidak punya dana,” ucap Rustandi.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Hewan Ternak dari PMK di Cianjur Capai 90 Persen
Acun (45), salah seorang tokoh masyarakat setempat menerangkan, warga saat ini sedang berupaya memperbaiki jembatan.
Namun, karena swadaya dan keterbatasan dana, perbaikan pun dikerjakan seadanya.
Karena itu, Acun berharap jembatan Leuwinanggung bisa diperbaiki secara permanen, mengingat keberadaannya sangat vital bagi aktivitas warga di dua desa, dan dua kecamatan.
"Tapi, ya seadanya dulu sekarang mah. Kalau bicara harapan tentunya kami warga di sini sangat mendambakan bisa punya jembatan yang layak nantinya,” ujar Acun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.