JAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi puskesmas di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ini sederhana dan bisa diterapkan siapa saja. Namun, efektivitasnya sangat ampuh untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Nama inovasi ini adalah Bendera Saskia.
Bendera Saskia masuk dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) tahun 2020 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), juga masuk dalam 5 Pemenang Outstanding Achievement Of Public Service Innovation 2020. Bendera SASKIA pernah memperoleh penghargaan pada tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yakni Top 30 inovasi pelayanan Publik SulSel.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bantaeng Dr. H. Ilham Syah Azikin M.Si dalam kunjungannya ke Kantor Kompas.com pada Jumat (17/6/2022) di Jakarta. Bupati Ilham didampingi Asisten III Bidang Administrasi Asruddin, S.IP, M.Si, dan Kepala Bagian Aset dan Perencanaan Sekretariat Daerah Bantaeng H. Abdul Karim, SKM, M.Si.
Sebelum diadopsi di desa-desa Bantaeng, Bendera Saskia merupakan produk Inovasi dari Puskesmas Sinoa di Kabupaten Bantaeng. Saskia merupakan singkatan dari Satu Bendera Satu Sasaran Kesehatan Ibu dan Anak, merupakan bendera penanda yang diberikan pada sasaran kesehatan ibu dan anak.
Baca juga: Rekor, Sawah di Bantaeng Panen 9,4 Ton per Hektar
"Benderanya dipasang di depan rumah sebagai penanda, semua orang bisa melihatnya. Inovasinya sebenarnya sederhana dan bisa ditiru siapa saja," kata Ilham Syah. Karena efektivitas dan kemudahan bisa direplikasi siapa saja dan di mana saja, tak mengherankan jika inovasi Bendera Saskia sering disebut sebagai kiblat inovasi puskesmas-puskesmas bukan saja di Bantaeng tapi juga di seluruh Indonesia.
Inovasi ini tak hanya diterapkan di Desa Sinoa. Pada 2017, Bendera Saskia mulai diadopsi di desa lain yaitu Bonto Bulaeng dan Bonto Maccini. Di tahun berikutnya, adopsi inovasi ini juga dilakukan di empat desa lainnya, yaitu Bonto Tiro, Bonto Karaeng, Bonto Majannang, dan Bonto Mate'ne.
Menurut Ilham, hasilnya menunjukkan dampak positif terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dengan Bendera Saskia, ibu atau anak balita yang menjadi sasaran program dengan mudah ditemukan oleh petugas yang berkunjung. "Dampaknya, kesehatan ibu dan anak dapat terpantau secara berkelanjutan," kata Ilham.
Indikator lainnya yaitu berupa kepedulian keluarga, masyarakat, dan pemerintah desa yang meningkat seiring dengan persalinan dengan tenaga dan fasilitas kesehatan yang sudah mencapai 100 persen. Tak hanya itu, angka ibu hamil berisiko tinggi juga menurun karena pengecekan status kesehatan ibu hamil terpantau secara berkala oleh perugas.
Balita dengan gizi kurang turut menurun dan penanganan balita gizi kurang meningkat jadi 100 persen. Akhirnya, angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan hingga nol.
Inovasi Bendera Saskia diikuti dengan penyediaan fasilitas lainnya yaitu mobil sehat. Pemerintah desa mengadakan program mobil sehat yang bisa digunakan untuk memfasilitasi ibu hamil, bayi, dan balita untuk melakukan persalinan, pemeriksaan, dan pergi ke posyandu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.