D menyebutkan, selain tujuh orang PMI ilegal yang kini diamankan di Polresta Serang, masih ada tiga orang PMI lain di kontrakan Putri.
Salah seorang di antaranya merupakan anak di bawah umur.
Dia mengaku tergiur bekerja ke Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga lantaran iming-iming gaji besar dari calo bernama Arif.
Pengurusan dokumen keberangkatan juga diurus semua oleh pria tersebut.
"Kita hanya tahu berangkat saja karena semua dokumen sudah diurus Pak Arif. Ini pertama kalinya saya berangkat menjadi TKI," terangnya.
Baca juga: Densus 88 Sita Buku hingga Parang Saat Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima
D berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk mengurus kepulangannya ke Bima bersama enam PMI lain.
"Tadi ada orang yang datang, katanya akan tanggung semua biaya kepulangan kita ke Bima, kalau tidak besok kemungkinan lusa," kata D.
Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima, Arif Rachman membenarkan tujuh PMI ilegal yang kini diamankan di Polresta Serang.
Disnarkertrans sudah berkoordinasi dengan jajaran BP2MI di Mataram dan Jakarta agar menfasilitasi proses pemulangan PMI tersebut.
"Memang ada tujuh PMI ilegal asal Bima yang diamankan itu, makanya kami sekarang masih melakukan upaya pemulangan. Dari tujuh orang ini, satu orang warga Kota Bima dan enam orang dari Kabupaten Bima," jelas Arif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.