PURWOREJO, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah langsung membentuk tim penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pembentukan tersebut dilakukan setelah ditemukan kasus PMK di wilayah Kecamatan Bagelen.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) DPPKP Kabupaten Purworejo, drh Widarti menjelaskan, pembentukan tim ini dilakukan sejak dini agar PMK tidak meluas ke daerah lainnya di Purworejo.
"Sapi yang terinfeksi itu milik warga Bagelen. Ada laporan 10 ekor sapi mengalami gejala, kemudian diambil sampel. Tanggal 16 Juni hasilnya keluar, 7 ekor positif PMK," katanya pada Rabu (22/6/2022).
Tim yang dibentuk Pemkab ini juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi yang ditemukan kasus PMK yakni di Wilayah Kecamatan Bagelen.
DPPKP meminta warga masyarakat Kabupaten Purworejo, untuk tidak panik menyusul kabar telah adanya kasus PMK. Namun demikian warga diimbau untuk waspada dan jeli dalam membeli hewan ternak.
Baca juga: Pantang Menyerah Sembuhkan Sapi PMK, Peternak Gandeng Komunitas Produksi Ekoenzim
"Jangan membeli dari daerah-daerah yang sudah terkonfirmasi positif PMK. Untuk masyatakat Kabupaten Purworejo yang memiliki ternak rentan penyakit mulut dan kuku seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau silakan melakukan biosecurity yaitu menjaga kebersihan baik kandang, ternak dan lingkungan, atau dengan melaksanakan penyemprotan disinfektan," paparnya.
Widarto menyebut, daging hewan yang terpapar PMK masih bisa dikonsumsi. Meski begitu, harus dimasak dengan perlakuan khusus.
"Jangan panik karena penyakit pada mulut dan kuku ini tidak menular kemanusia atau tidak zoonosis. Jadi dari dagingnya masih bisa untuk dikonsumsi, aman untuk manusia tapi harus dengan perlakuan khusus," katanya.
Pihaknya juga mengimbau bila membeli ataupun mendapatkan daging sebaiknya jangan langsung dicuci tapi langsung direbus di air mendidih. Proses merebus dillakukan selama kurang lebih 30 menit.
"Untuk jeroan juga seperti itu, kita perlakukan sama seperti daging," katanya.
Untuk jumlah populasi ternak di Kabupaten Purworejo sendiri mencapai ratusan ribu, dengan rincian jumlah sapi 22.329 ekor, kerbau 1.123 ekor, kambing 256.302 ekor, domba 51.950 ekor dan babi 1.147 ekor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.