Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 4 Tahun di Bima Positif HIV, Kadinkes: Diduga dari Ibu karena Disusui

Kompas.com - 22/06/2022, 20:55 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Bocah berusia 4 tahun di Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), didiagnosis positif mengidap HIV.

Hal itu diketahui setelah tim medis Puskesmas melakukan skrining kesehatan.

Baca juga: 20 Kasus Baru HIV/AIDS Ditemukan di Bima

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Ahmad mengungkapkan, bocah itu diduga tertular dari pemberian ASI ibunya yang juga positif HIV.

Tidak hanya itu, ayah dari bocah ini ternyata juga memiliki riwayat penyakit menular tersebut.

"Bocah ini bisa jadi HIV didapat dari ibunya karena disusui. Ibunya ini positif HIV, sedangkan suaminya yang pegawai pemerintah setelah kami periksa positif HIV juga," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (22/6/2022).

Baca juga: Curi Ponsel Warga, Seorang Guru Honorer di Bima Ditangkap

Ahmad mengatakan, tiga orang dalam satu keluarga ini baru dinyatakan positif HIV, belum pada tingkat AIDS yang ditandai gejala klinis berbahaya.

Untuk itu, mereka tetap terlihat sehat dan bisa menjalani rutinitas seperti biasa.

Menurut dia, hal itu tidak membahayakan orang lain karena penularan virus HIV sendiri tidak mudah.

Orang baru akan terjangkit ketika melakukan hubungan intim dengan penderita HIV.

Kemudian darah penderita berpindah ke orang lain lewat pendonoran dan sebagainya. Cara penularan terakhir yakni melalui air susu ibu yang mengidap positif HIV.

Baca juga: Densus 88 Sita Buku hingga Parang Saat Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima

"Anak ini sehat keliaran seperti biasa, bapaknya juga begitu. Kalau hanya duduk berdekatan dengan penderita kemudian langsung tertular itu tidak benar, itu hanya stigma di masyarakat dan ini yang harus kita hindari," jelasnya.

Ahmad mengatakan, terhadap satu keluarga yang positif HIV ini, tim hanya bisa mendorong mereka mengonsumsi obat setiap hari sepanjang hidupnya.

Menurutnya, hanya dengan cara itu mereka bisa tetap sehat dan penyakit yang diderita tidak sampai pada tingkat AIDS.

"Obat ini akan diminum setiap hari sepanjang hidupnya, makanya kita butuh pemantau untuk mengingatkan mereka. Kadang ada juga yang ngeyel putus minum obat, tapi tetap kita usahakan pendekatan," ujarnya.

Selain beberapa upaya penanganan itu, tim medis puskesmas pada 5 kecamatan di Kota Bima kini aktif menemukan kasus pada populasi kunci, seperti pasien TBC, pekerja seks komersial, warga binaan pemasyarakatan dan pengguna narkoba suntik.

"Bagaimana mencarinya, kami mengumpulkan anak-anak muda, mereka ini kan punya risiko juga," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com